Monday, August 1, 2011

Pembahasan kitab Tankihul-khoul [Spesial Ramadhan]


Assalamualaikum wa rohmatullaahi wa barokaatuh

"Adapun setelah itu maka sesungguhnya aku (pengarang-Red) ingin, bahwa aku himpun (dikumpulkan/kumpulan-Red) akan satu kitab bagi hadist-hadist Nabi dan hadist-hadist yang diriwayatkan dengan sanad-sanad yang sohih (yang kuat dasarnya-Red) maka dibuang beberapa sanad dan aku jadikan 40 bab, pada setiap 1 bab itu seluruh hadist dan aku namainya akan kitab lubabul hadist."

Salam sejahtera untuk seluruh makhluk di jagat-raya ini....

Pembahasan ini untuk mengisi bulan Ramadhan. Karena jika membahas tentang tips-tips berpuasa maupun dalil-dalil berpuasa sudah banyak yang membahasnya...
Jika ada kesalahan arti maupun makna harap di bantu untuk memperbaharuinya...

Silahkan disimak sesuai urutan posting dan tanggal; komentar, saran dan kritik sangat diterima. Untuk membaca bisa langsung mengklik daftar tema/bab-bab di bawah ini, (jika belum ada linknya berarti bab tersebut belum ditulis)

Kitab Tankihul-qoul ini karangan: Syeikh Muhammad bin Umar An-Nawawi Al-Bantani.
Ya tak salah, maksudnya "Bantani" adalah merujuk pada provinsi Banten-Indonesia dan pengarang kitab ini adalah anaknya Imam Nawawi Al-Bantani.

>>>>>>

Bermula segala puji itu bagi  ALLAH, Tuhan seluruh alam dan kebaikan itu bagi orang-orang yang bertaqwa dan bermula kegelapan itu pasti untuk orang-orang dzholim.
Dan sholawat dan keselamatan atas sepaling baik makhluk-Nya yaitu: Nabi Muhammad dan atas keluarganya dan sahabatnya, semuanya.
Adapun setelah itu maka sesungguhnya aku (pengarang-red) ingin, bahwa aku himpun (dikumpulkan/kumpulan-red) akan satu kitab bagi hadist-hadist Nabi dan hadist-hadist yang diriwayatkan dengan sanad-sanad yang sohih (yang kuat-red) maka dibuang beberapa sanad dan aku jadikan 40 bab, pada setiap 1 bab itu seluruh hadist dan aku namainya akan kitab lubabul hadist.
Dan aku mohon perlindungan kepada ALLAH yang Maha Agung atas kaum kafir.

Bab yang pertama pada keutamaan/fadhilah ilmu dan ulama (Menuntut/mencari ilmu/belajar)
Bab yang kedua pada keutamaan Laa ilaa hail lallaah (Kalimat tahlil)
Bab yang ketiga pada keutamaan Bismillaa hir rohmaa nir rokhiim (Membaca Basmalah)
Bab yang ke-empat pada keutamaan Sholawat atas Nabi Muhammad sollallaahu 'alaihi wa sallam (Bersholawat)
Bab yang ke-lima pada keutamaan iman
Bab yang ke-enam pada keutamaan wudhu (Berwudhu)
Bab yang ke-tujuh pada keutamaan bersiwak
Bab yang ke-delapan pada keutamaan adzan
Bab yang ke-sembilan pada keutamaan sholat berjamaah
Bab yang ke-sepuluh pada keutamaan hari Jumat
Bab yang ke-sebelas pada keutamaan masjid
Bab yang ke-duabelas pada keutamaan sorban
Bab yang ke-tigabelas pada keutamaan puasa
Bab yang ke-empatbelas pada keutamaan sholat fardhu
Bab yang ke-limabelas pada keutamaan sholat sunnah
Bab yang ke-enambelas pada keutamaan zakat
Bab yang ke-tujuhbelas pada keutamaan sodaqoh/sedekah
Bab yang ke-delapanbelas pada keutamaan mengucap salam
Bab yang ke-sembilanbelas pada keutamaan do'a (Berdoa)
Bab yang ke-duapuluh pada keutamaan istighfar
Bab yang ke-duapuluhsatu pada keutamaan zikir
Bab yang ke-dua puluh dua pada keutamaan tasbih
Bab yang ke-dua puluh tiga pada keutamaan taubat
Bab yang ke-dua puluh empat pada keutamaan fakir
Bab yang ke-dua puluh lima pada keutamaan nikah
Bab yang ke-dua puluh enam siksaan atas orang zina
Bab yang ke-dua puluh tujuh pada masalah ancaman atas homoseksual (gay, pedofil)
Bab yang ke-dua puluh delapan pada larangan minum khamr (bir, arak, alkohol) 
Bab yang ke-dua puluh sembilan pada keutamaan memanah
Bab yang ke-tiga puluh pada keutamaan patuh kepada orangtua
Bab yang ke-tiga puluh satu pada keutamaan tarbiyatul arwad
Bab yang ke-tiga puluh dua pada keutamaan tawadhu'
Bab yang ke-tiga puluh tiga pada keutamaan diam
Bab yang ke-tiga puluh empat pada keutamaan mengurangi makan dan tidur
Bab yang ke-tiga puluh lima pada keutamaan mengurangi tertawa
Bab yang ke-tiga puluh enam pada keutamaan menjenguk orang sakit
Bab yang ke-tiga puluh tujuh pada keutamaan ingat mati
Bab yang ke-tiga puluh delapan pada masalah kuburan dan penghui-penghuninya
Bab yang ke-tiga puluh sembilan pada larangan meratap mayit (orang meninggal)
Bab yang ke-empat puluh pada keutamaan sabar atas musibah

No comments:

Post a Comment

Ayo! berkomentar yang baik, santun dan sopan dengan komentar, kritik atau saran yang membangun.

Speak Your Mind!

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Promoted Content

Contact us

Name

Email *

Message *