Monday, September 22, 2014

Sebagian besar muslim, kemungkinan besar pernah menjalani amalan tertentu yang mengharuskan membaca/berdzikir dengan jumlah tertentu sampai kadang, jumlahnya tak masuk akal...

Apakah harus?
Kenapa harus?
Apa alasannya?
Puasa ada alasan ilmiahnya,
Sholat dan wudhu ada alasan ilmiah,
Rupanya dzikir dengan hitungan/jumlah tertentu ada alasan ilmiahnya!

>>>
Dalam keadaan pikiran normal (istilahnya; dalam kondisi Beta) manusia akan percaya, menjadi dan atau melakukan sesuatu setelah 200X mendengarkan.

Contoh:
Kalau seorang anak diejek/dikatai/dicemooh oleh orangtuanya atau gurunya atau temannya dengan kata-kata: Bodoh (dan sejenisnya) maka anak tersebut akan benar-benar menjadi bodoh. (baik dalam satu hal atau beberapa hal) Apalagi kalau yang mencemooh itu ibunya sendiri. Karena doa ibu itu tak tertolak.
Sedangkan, setiap ucapan adalah doa. Maka bijaklah dalam berbicara.

Dan dalam keadaan pikiran (Alpha), manusia perlu 50X mendengarkan

Dan dalam keadaan pikiran (Tetha), hanya perlu 10X mendengarkan,
Kondisi pikiran tetha adalah saat dimana manusia tenang seperti: Saat serius nonton TV dan saat pertama kamu bangun pagi terutama bagi yang muslim adalah waktu dimana sholat tahajud jam 3 sampai subuh.
>Jadi buat orangtua yang ingin anaknya lebih rajin, bersih, gesit, atau bahkan cerdas dan patuh dengan perintah/nasehat baik orangtua, maka sambil membangunkan anak dipagi hari, atau saat anak serius nonton kartun/film katakan:
(contoh:) "Nak, ayah/ibu sayang kamu, kamu bisa ya; jadi anak yang lebih cerdas dan patuhi nasehat ayah/ibu"
Tapi, kenyataannya: Kebanyakan orangtua membangunkan anak dengan kasar seperti (hei pemala* bangun! atau dasar anak bande* suruh bangun male* banget! dan sejenisnya) Tolong ganti itu!!

>>>
Jadi, bagi muslim yang imannya masih lemah, atau masih mudah goyah. Dia perlu "diyakinkan" dengan dzikiran dengan jumlah banyak (seperti sugesti)
Contoh:
Kalau kamu ingin kaya raya, kemungkinan kamu akan baca: Yaa Ghoniyyu (artinya: Sifat Tuhan yang Maha Kaya). Coba saja kamu ucapkan Tuhan Maha Kaya berkali-kali, Maka kamu akan tersugesti bahwa Tuhan yang Maha kaya pasti bisa membantu keuanganmu (kira-kira begitu).
Termasuk anak-anak/ibu-ibu yang suka nonton sinetron/FTV yang sering nangis atau drama, maka jangan heran kalau anak/ibu tersebut jadi suka mendramatisir keadaan atau mentalnya jadi lemah dan gampang nangis...
Sebagai alternatif dan tidak membuang banyak waktu, daripada kamu membaca 1000X atau 100.000X dalam waktu semalam atau sebulan. Maka kamu bisa memangkasnya dengan hanya membacanya saat baru bangun pagi atau saat sholat tahajud, saat pikiranmu tenang dan hatimu damai.
(Toh dzikir-kan tidak wajib)


Semoga Membantu

Tuesday, September 16, 2014

Islam Tidak Mengajarkan Kerusakan dan Justru setiap muslim harus menjaga keharmonisan untuk menyebarkan Kebaikan Untuk Semesta (Rahmnatan Lil Alamiin),
Bagaimana Islam mengajarkan/mendukung kekerasan? Sementara minum bir/alkohol saja sangat dilarang... 

Saya tak peduli itu pasukan dari negara mana, saya justru tertarik; mengapa mereka menggunakan bendera hitam?

Anda mungkin tak begitu peduli dengan perang yang dilakukan Israel ataupun makar Yahudi dan Amerika tentang "New World Order".
Tapi, saya rasa anda akan terpikir kalau ternyata perang terbaru didunia ini, yaitu tentang ISIS. Adalah tanda bahwa alam semesta akan berakhir.

Mungkinkah mereka pasukan berbendera hitam yang disebut Rosulullah Muhammad dalam hadistnya?
Jika iya, seberapa dekatkah alam semesta ini mendekati ahkirnya???

Saya rasa sebenarnya, umur itu ditangan manusia.
Buktinya? Ada saja orang yang memilih bunuh diri, baik karena stress atau teror.
Begitu juga dengan alam semesta ini, manusia memilih untuk berperang; baik itu demi harga diri, nama baik, kekayaan alam atau alasan lain. Dan memang begitulah manusia sudah tertulis (dikehendaki) demikian di buku takdir.

Tapi, seperti apa kehidupan di masa mendatang?
Apa lebih baik atau lebih buruk, atau terlihat baik yang sebenarnya suram???
Pernah terpikir, seperti apa kehidupan anak-anak dan cucu kita nanti?


Dan terakhir, jika benar dunia ini akan berakhir,
Apa yang sudah anda persiapkan?

Tuesday, September 2, 2014

Orang-orang Indonesia itu ramah dan unik,
Walaupun mungkin, kalau kamu tinggal di kota atau apartemen atau perumahan cluster (beberapa), keramahan itu sudah mulai luntur...


Masyarakat Indonesia itu gampangan
Gampang dikompori (dipanas-panasi).
Karena gampang dikompori, jadinya
Gampang marah.
Karena gampang marah, jadinya
Gampang di-adu domba.
Selain itu juga orang-orang Indonesia mudah di-iming imingi
Pada akhirnya, orang indonesia itu mudah melupakan.
Karena mudah melupakan, jadinya
Gampang memaafkan.

Apakah kamu begitu?
Jika malu, akui saja dalam hati

Setelah diselidiki, rupanya di negara ini lebih banyak generasi muda yang tentu saja kita sama-sama tau; gairah pemuda, gejolak pemuda.


Harap ini bisa membantumu

Monday, September 1, 2014

Kamu belum menikah atau sudah menikah?
Sudah menikah atau atau belum: Jadilah lebih baik dari orangtuamu; baik dari cara mendidik, ekonomi, maupun sikap mereka. Contoh yang baik dan lupakan yang buruk!

Dunia selalu berputar dan semakin modern,
Ilmu pengetahuan semakin berkembang pesat

Cara-cara belajar yang efektif dipermudah,
Cara hidup dibuat semakin nyaman
Bisnis terus dikembangkan dan diseimbangkan demi lebih menguntungkan.

#######

Kalau kamu masih atau akan menggunakan cara mendidik anak (anak kandung, keponakan ataupun anak didik) dengan cara lama, kamu, anak kamu, keluargamu nanti bisa tertinggal...

Memperbaiki keturunan tidak hanya memperbaiki fisik saja, tapi juga memperbaiki ekonomi. pendidikan, pemahaman, pola-pikir dan moral.
Ajarkan dan contohkan kepada anak-anakmu (anak kandung, keponakan, adik dan anak didik) tentang:
Sopan santun dalam berbicara, perilaku, perbuatan dan tindakan,
Bagaimana cara menghormati dan menghargai oranglain,
Bagaimana cara meminta maaf dengan lisan dan perbuatan,
Cara berterimakasih dengan lisan dan perbuatan,
Menghargai karya oranglain,
Menghargai kerja-keras oranglain,
Sangat penting untuk mengajarkan dan mencontohkan cara meminta maaf dan berterimakasih dengan lisan yang didukung perbuatan...

Meminta maaf dan menebus kesalahan lalu tidak mengulanginya lagi,
Berterimakasih dan menghargai dan berupaya lebih baik lagi atas kebaikan oranglain.
Menghargai karya dan kerja keras oranglain jika ingin karya dan hasil kerja kita juga di hargai oranglain.
Menghargai perbuatan oranglain dengan (misalnya) tepuk tangan saat melihat keberhasilan.


Kuharap ini membantumu
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Promoted Content

Contact us

Name

Email *

Message *