Monday, October 12, 2015

Pertanyaan terakhirnya adalah: Bagaimana caranya doa dengan sinyal dan frekuensi yang pas??? Itu tantanganmu

Hati-hati dengan hati,
Hati-hati atas apa yang kamu ucapkan, (Becarefull what you wish for)

Pernah coba hidupkan radio?
Atau barangkali TV analog?
Beda saluran, biasanya beda pula tempat/arah antenanya!!

Beda/geser dikiiiit aja, pasti suaranya "kresek-kresek" alias tak jelas atau gambarnya ada bayangannya atau bahkan ada "semutnya"......
Itulah salah salah satu alasan mengapa ada tempat-tempat dan waktu tertentu dikabulkannya/di-ijabahnya Doa/Keinginan dan Harapan manusia,
Sampai disini, apakah sudah masuk akal???

Seperti juga menelpon dan internetan; Sinyalnya harus kuat, kalau tidak maka sambungan suaranya putus-putus dan koneksinya lambat/lelet/ngelag/buffer mulu!!!
Begitu juga dengan doa, harapan dan keinginan kamu, sinyalnya=percaya yang manteb/kuat/yaqin,
Doa itu harus jelas, jangan ambigu (memiliki dua arti/tafsiran atau lebih), Tapi juga jangan sampai seolah-olah kamu mendikte Tuhan!
Gimana, tambah masuk akal?

Dan barangkali, esensi beribadah dan berdoanya muslim diseluruh dunia inilah yang menjadi cikal bakal ide terciptanya Telepon dan Internet! Siapa tau-kan...
Mungkin kamu kira penulis seorang pemimpi, pengkhayal tingkat dewa!
Tapi, kalau kamu pikirken lebih mendalam kamu bakal setuju.

Jadi, apa yang kamu harapkan/inginkan/kamu ucapkan bakal terjadi alias kejadian nyata alias dikabulkan/di-ijabah, SAAT sinyal dan frekuensi TEPAT!
Bukan hanya sekedar seperti kata pepatah
(Pertolongan Tuhan itu tidak terlambat tapi datang disaat yang tepat)
Tapi, lebih dahsyat lagi!
Karena kamu bisa gunakan kapanpun kamu mau/perlu, selamaaaa sinyal dan frekuensinya pas!
kaweruh blog

Terakhir, kalau cara diatas sulit bagimu, maka berhentilah berharap dan atau mengharapkan oranglain agar tidak kecewa.....

Saturday, October 10, 2015

Aneh ya,,, 
Mungkin kamu pernah merasa seperti sudah hampir berhasil atau sudah hampir mendapatkan/meraihnya,  Tapi kok....... Batal/gugur,

Lalu kamu/orang sekitarmu bilang: Nasiiib-nasiiib, emang nasibmu,
"Padahal, perasaan kemarin tuuuh..... Bla.... Bla.... Bla..." Kamu berkata-kata dalam hati sambil tiduran atau dipojokan atau sendirian sambil menangis bersedih,
Keberhasilan yang tertunda? Bullshit alias Omong kosong!!!
Penulis menyebutnya: Ada unsur penggugur takdir!
Waduh, ide pemikiran macam apa itu?
Mungkin contoh dibawah ini, kamu pernah alami atau hampir samalah...;

   Suatu saat penulis pernah yaqin banget bakal dapat hadiah Mercedes-benz warna merah dari Telkomsel, mau tau apa yang terjadi?
   Setiap hari, penulis selalu alias sering banget lihat mobil warna merah dan mobil Mercedes, padahal dijalanan kampung, jalanan alternatif! Sangat-sangat jarang ada mobil mewah "kluyuran" alias keluar buat (seolah-olah) mejeng/pamer,
   Akhirnya sampai benar-benar melihat langsung Mercedes-benz yang penulis yaqin dapet! Dan sampai akhirnya kenyataan terjadi yang menang orang lain lalu setelah itu cuma melihat mobil-mobil jepang.....

Suatu saat dokumen penulis hilang dan tak terurus di catatan sipil, akhirnya seorang paman TNI yang "berpangkat" menawarkan bantuan; "Itu lahan basah, kita adu dia, kita mop, biar posisinya diganti dan kalau perlu biar dia dipindah ke-pelosok" Sampai akhirnya pada hari H karena si paman ada tugas negara, jadilah penulis datang sendiri sekaligus untuk tau apakah dokumennya sengaja diperlarut atau ada motif apa....
Mau tau apa yang terjadi pada hari itu di Catatan sipil?
Pada hari itu penulis bertemu dan barengan dengan seorang TNI berpangkat juga, ngurus dokumen akte yang hilang! Disamping itu bareng dengan entah wartawan atau anggota LSM yang marah-marah sampai mau adu jotos! Merahlah wajah pejabat yang bersangkutan menahan amarah... Dan akhirnya dokumen penulis kembali tanpa kehadiran si paman,
========


Aneh dan menyebalkan ya...
Kamu pernah alami yang sejenis diatas? Anggap saja itu penggugur takdir,

Thursday, October 8, 2015

Blog ini pernah posting tentang "persiapkan diri ke Mekkah"
Penulis menyebutnya: Karma Mekkah

Mungkin kita pernah dengar dari saudara/teman/keluarga atau sekedar cerita bersambung, bahwa;
Apa yang kita kerjakan di tanah air/kampung kita, kelak kita akan merasakan karmanya saat beribadah di tanah suci mekkah,
 
Apakah itu mitos? Mungkin saja, tapi toh banyak juga yang mengalami....
Mulai dari uangnya sering hilang sampai habis walau sudah ambil di ATM berkali-kali atau sandalnya sering hilang walau beli berapakalipun, dan sebagainya.
Ada yang kasih saran, sebaiknya jaga sikap dan ucapan selama di Mekkah,
Beberapa tahun lalu, masalah konsumsi menjadi persoalan panas,
Tahun ini (2015), masalah yang lebih parah malah terjadi:
- Kebakaran
- Tragedi Mina
- Crane Jatuh

Bisa dibilang, kejadian demi kejadian tersebut sebagai ultimatum, bahwa ada yang kurang beres dengan (barangkali) sikap kita, iman kita, atau  hubungan sosial kita atau malah cara kita beribadaah,

Apa yang salah atau mungkin kurang dalam perilaku/iman/sikap ummat muslim saat ini (khususnya di Indonesia)...

Kita bisa saja menyimpulkan bahwa, mungkin saja itu peringatan/pembalasan terhadap bagi muslim negara lain atau malah bagi negara Arab itu sendiri,
Tapi, lebih bijaksana kalau masing-masing kita introspeksi...


Entahlah,
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Promoted Content

Contact us

Name

Email *

Message *