Friday, August 12, 2011

era Islam = Masa Kedamaian, Kemurnian Islam = Sempurnanya Kedamaian

   Kita sudah di beri Rambu-rambu oleh Nabi Muhammad bahwa; Islam akan menjadi 73 aliran.
dan semua itu mengaku yang paling benar. Jangan lupa, NU dan Muhammadiyah-pun termasuk yang ke-73 aliran tersebut. 
   kita memang tak pernah tahu mana yang paling benar, yang bisa kita lakukan hanya menjalanka Ibadah dengan sebaik-baiknya sesuai Al-Quran dan Hadist.
   Pertanyaan yang selalu muncul di hati setiap Muslim di seluruh Dunia; Manakah Islam yang sebenarnya? 
(termasuk saya dan saya yaqin para pembaca juga). 
   Jawabannya: 
Marilah kita kembali mempelajari dan menerapkan Rukun Islam dan Rukun Iman. dengan sebenar-benarnya. (hanya itu saja) [ini menurut pandangan pribadi saya. saya hanya manusia biasa yang berpikir]. 

   Rukun Islam;
   1. YANG PERTAMA SYAHADAT. bahwa: mengakui Tiada tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah (Nabi yang terakhir) 
   Mengakui / Bersaksi berarti: Tunduk dan Patuh serta TETAP berpegang teguh pada Tali dan Agama Allah subhanahu wa taala. karena dengan berpegang teguh pada tali Allah. manusia akan Selamat. karena tetap pada jalur-NYA. (bisa di bayangkan kereta yang sedang melaju kencang. lalu, keluar jalur! apa yang terjadi? BERANTAKAN!!!)

   2. Mendirikan (Berdiri untuk Sholat) dengan Sadar bahwa: sholat bukan hanya menggugurkan kewajiban saja namun ada niat yang lebih baik dan penting lagi Baca di sini 

Karena sesungguhnya Ibadah yang di dasari dengan Kesadaran itu lebih baik daripada tidak tahu maknanya. karena dengan Kesadaran tersebut manusia akan tahu, apa yang menjadi tujuan Ibadah tersebut di Samping Syurga dan menghindari Neraka. 
(di kutip dari Hadist).

   3. Menjalani Puasa, Puasa bukan hanya tentang menahan Makan dan Minum saja namun lebih dari itu. Menjaga kesehatan dan Puasa itu sendiri bisa menjadi BENTENG dari segala Kejahatan bagi yang melaksanakannya dengan Sebenar-benarnya. Puasa juga menahan diri dari berbagai kejahatan. 
  • Puasa Mulut dari tidak makan dan Minum serta tidak bergosip/menggunjing orang lain maupun berkata kotor lainnya. 

  • Puasa Mata dari tidak memandang yang bisa membangkitkan Nafsu.

  • Puasa akal dari Tidak berpikir yang kotor. 

  • Puasa Tangan dari tidak memukul orang, mencuri dan lainnya...

  • Puasa kaki dari tidak berjalan ke kemaksiatan. dan lainnya....

  • Puasa kemaluan dari tidak melakukan SEX.

   dan lainnya yang harus di pikirkan dengan baik. karena Puasa itu Menahan maka yang di namakan menahan berarti untuk bertahan dan yang identik untuk di jadikan dalam pertahanan adalah Benteng/Perisai untuk menghalau dari segala serangan dari luar. maka dari itu Gunakanlah Perisaimu (puasamu) dengan sebaik-baiknya agar kau tak kalah dari Musuhmu. dan jika kau menang dalam peperangan ini (bulan Puasa (Romadhon di ibaratkan. bahwa: kita sedang berperang dan bertahan agar kita menggapai kemenangan di hari yang Fitri) kau akan menggapai kemenangan yang besar dan saat itu (idul fitri) bersenang-senang dan bergembiralah dan berbagi kebahagiaan kepada orang yang tidak mampu, serta bersyukur atas kemenanganmu itu.

No Sacrifice No Victory.
Tidak ada Pengorbanan, tidak ada Kemenangan.

   Maka dari itu Berjuanglah di Bulan yang yang penuh dengan keberkahan, Rahmat dan Ampunan ini. dan kemenangan ada di depan Mata.....

   4. Zakat
   Setelah kau mengalami kemenganmu mak bersyukurlah, berbagilah kepada yang kurang/tidak mampu dan Fitrahkan dirimu. dan dirimu akan menjadi benar-benar SUCI.
"Dan siapa yang melebihkan maka di lebihkan pula kebaikannya dan siapa yang mengurangi maka di kurangi kebaikannya."

   5. Haji.
   Sungguh haji adalah mengenang Perjuangan para pendahulu Islam di Makkah dengan merasakan beratnya Haji para Muslim di harapkan agar bersyukur atas keadaan sekarang yang lebih baik serta menjaganya agar tidak terpuruk lagi dan sangat di anjurkan agar menjadi lebih baik lagi. 
dan jangan sekali-kali menahan Hajimu ketika kau benar-benar mampu sungguh itu suatu kesalahan yang amat FATAL.


   Sedangkan Iman sendiri berarti : YAQIN / Percaya dengan sebenar-benarnya. Percaya yang bukan hanya dari Ucapan saja tapi Percaya yang datang dari Hati yang Tulus yang berakibat / terbukti pada Perbuatan orang yang mengimani tersebut. 

  •  Percaya dengan adanya Allah subhanahu wa taala. yang menjadikan setiap perbuatan kita terjaga. karena "merasa" di awasi.

  •   Percaya dengan adanya Malaikat-malaikat. yang bisa membantu kegiatan (ibadah) manusia dan menjaga manusia agar tetap pada Jalur-NYA.

  •   Percaya kepada Nabi-nabi. karena dengan itu kita menjadi yaqin bahwa Islam adalah penyempurna dan agama/pegangan para pendahulu itu ada dan telah di sempurnakan sekarang ini, serta mengikuti nasehat-nasehatnya (hadist).

  •   Percaya kepada Kitab-kitab. bahwa: meyaqini bahwa panduan kitab yang sekarang ini ( Al-Quran) adalah penyempurna dari kitab-kitab terdahulu dan jika mengikuti petunjuk Al-Quran maka akan Selamat.

  •   Percaya dengan adanya Hari Akhir. Bahwa: semua yang berawal akan Berakhir kecuali (Allah yang tidak Berawal juga tidak Berakhir). yang berakhir termasuk Sakit akan berakhir sembuh, Kesediahan akan berakhir Bahagia, Kesusahan akan Berakhir menjadi Senang, Kekurangan akan berakhir Kecukupan, Kehidupan yang berakhir pada Kematian, Kampung Dunia yang berakhir pada Qiyamat (Kampung Akherat). dan sebagainya..... Jadi, bukan hanya percaya tehadap Qiyamat saja. tapi seperti yang telah di jelaskan di atas dan pastinya masih banyak lagi. Karena memang segala sesuatu itu ada waktunya [layaknya Buah yang pasti akan Busuk, Makanan yang akan Kadaluarsa dan lainnya] Tinggal bagaimana kita yang menyikapinya apakah akan membiarkan makanan tersebut hingga busuk atau memanfaatkannya.

  •   Percaya terhadap Ketetapan Allah. Bahwa yang Baik itu dari Allah dan yang Buruk itu akibat dari Perbuatan kita sendiri dan sisanya adalah ketetapan Allah dan Cobaan (Ujian) yang harus di hadapi dengan sebaik-baiknya [layaknya siswa yang mengerjakan UN dengan mempersiapkan diri dengan BElajar agar LULUS, syukur-syukur nilainya di atas rata-rata] 


   Sungguh Allah maha Adil lagi Maha Bijaksana terhadap 
hamba-hambanya dan Maha Welas Asih (Kasih-Sayang) terhadap hambanya yang Patuh, Sabar, Ikhlas dan Beriman kepada-NYA.

Sungguh kepadanyalah semua akan kembali...


Wallahualam.

No comments:

Post a Comment

Ayo! berkomentar yang baik, santun dan sopan dengan komentar, kritik atau saran yang membangun.

Speak Your Mind!

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Promoted Content

Contact us

Name

Email *

Message *