Tuesday, July 15, 2014

Siapa yang berani melewati kuburan/pemakaman, terutama kuburan yang terkenal angker atau kuburan di desa yang sering sepi dan sunyi...

Minimal kita akan merinding! atau ada aura yang aneh, tidak biasa...

Terutama untuk muslim, saat melewati kuburan tidak seharusnya takut. Tapi justru dijadikan ladang pahala...
Lho kok bisa?

Mulailah berpikir positif, kita do'akan saja "penghuni" kuburan tersebut, walaupun kuburan angker ataupun kuburan hanya satu. Setidaknya dengan kita memberi energi positif terhadap kuburan/pemakaman tersebut, maka kita akan dapat timbal-balik positif juga...
Minimal tidak diganggu makhluk ghaib kuburan tersebut...

- Jadikan kuburan/pemakaman sebagai renungan, bahwa kita pasti menyusul mereka yang sudah terbaring di dalam tanah...

- Setiap melewati kuburan, bacalah do'a di bawah ini, sesuai sabda Rosululloh Muhammad:

وقال صلى الله عليه وسلم :
اِذَامَرَّالْمُؤْمِنُ على المَقَابِرِفقال; لآاله الااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُيُحْيٍ وَيُمِيْتُ وَهُوَحَيٌّ لَايَمُوْتُ بِيَدِهِ الْخَيرَ وهوعلى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌنَوَّرَاللهُ تِلْكَ القُبُورَ كُلَّهَا وغفرلقائلها وكتب له الف الف حسنةٍ ورفع له الف الف درجةٍ وحطَّ عنهُ اَلْفَ اَلْفِ سيئة
Bersabda Nabi solallahu alaihi wa sallam:
Apabila lewat oleh seorang mukmin di kuburan maka ia berucap:
Laa ilaa haillallaahu wahdahu laa syarikalah, lahul mulku wa lahul hamduyuhyi wa yumiitu wahuwa hayyun laa yamuut biyadihil khoiir, wa huwa 'ala kulli syai,in qodiir. (Tiada tuhan selain Allah yang maha esa, tidak ada sekutu baginya. baginya semua kerajaan dan baginya semua pujian. dia menghidupkan dan mematikan, bermula dia maha hidup tidak akan mati. di kekuasaanyalah semua kebaikan, dan bermula dia itu atas segala sesuatu itu maha kuasa) akan menerangi oleh ALLAH kuburan tersebut semuanya dan di ampuni dosa yang mengucapkannya dan ditulis baginya 1 juta kebaikan dan diangkat baginya 1 juta derajat dan dihapus darinya 1 juta kejahatan (dosa).


Nah, apa sekarang sudah tenang, jika harus melewati kuburan/pemakaman?
Sebaiknya kamu sudah berani setelah membaca artikel ini...

Friday, July 4, 2014

"Kalau kita memulai dengan biasa-biasa kita akan dapatkan hasil yang biasa pula"

Manusia sudah dipenghujung abad 21, abad dimana segala sesuatu mulai dipahami secara lebih realistis dan itu berarti pada tahun-tahun mendatang sampai memasuki abad 22 dan seterusnya, manusia akan berpikir dan bertindak dengan lebih realistis lagi, seperti yang sudah melanda negara-negara maju saat ini...

Kita tak bisa menutup mata lalu berharap semua akan baik-baik saja tanpa melakukan usaha yang baik, bagaimanapun setiap orang akan bertanggung jawab atas perilakunya.

Mungkin kita sering bertanya-tanya:
- Mengapa ayah oranglain bisa begitu kaya-raya sedangkan ayak kita biasa saja atau bahkan kekuragan...
- Apakah benar orang-orang dahulu itu sakti, sampai bisa menghilang atau terbang??? bagaimana bisa?
- Mengapa anak-anak lain mudah memahami pelajaran atau meraih suatu hal, sedangkan kita tertatih-tatih tak kunjung paham dan tersadung dalam menggapai mimpi...
- Mengapa didunia ini harus ada orang miskin dan orang kaya?
- dan sebagainya

Untuk menjawab itu, mari kita kembali ke pikiran alam:
Perhatikan!

Mengapa ikan-ikan di sungai yang alirannya pelan, kecil-kecil? (Ikan mujair dan teman-temannya) dan
Kenapa ikan-ikan di sungai yang beraliran deras, bisa tumbuh besar dan berdaging? (Ikan makarel dan teman-temannya)
Bagaimana bisa ikan-ikan di lautan, tumbuh begitu besar dengan berat puluhan kilo? (Ikan hiu, paus dan teman-temannya)

Terus kamu bertanya: Tapi-kan di laut ada ikan kecil seperti ikan teri dan ikan sarden, lalu bagaimana dengan plankton?
Please, kita belum membahas itu... Kita melakukan perbandingan sungai dan laut juga perbadingan sungai aliran kecil dan sungai aliran deras...

Bahwa:
Kalau kita hidup di "sungai aliran pelan" kita akan menjadi "ikan kecil"
Kalau kita hidup di "sungai aliran deras" atau "lautan berombak besar" kita bisa menjadi "ikan besar"!

Bayangkan bahwa "sungai/laut" itu adalah "masalah-masalah kehidupan"
Dan "ikan" itu adalah diri saya, diri kamu, diri anda. Ya! "diri-kita"


Kalau kita memulai dengan yang luarbiasa, maka wajar kalau kita dapatkan hasil yang luarbiasa sampai tak masuk akal. Seperti: Orang super kaya abad ini, atau pertapa dan orang sakti pada zaman Majapahit dahulu...

Thursday, July 3, 2014

Baca amalan untuk pedagang dan petani di>>> klik sini

Kalau dalam adat orang tionghoa: Pakai hio (kalau tak salah) jumlahnya ganjil (3,5,7) yang masing-masing punya arti mulai dari rezeki, kesehatan... (apa benar gitu? Ralat ya... buat tionghoa yang baca ini)

Nah, dalam ajaran islam, tentu lain;
Oleh Imam Ja'far Shodiq (mudah-mudahan tak salah) sebagai keturunan Rosulullaah.
Disebutkan bahwa:

"Saat akan membuka toko/warung/tempat usaha; Adzanlah di dapur" (tak perlu keras-keras) yang mana di dasari dengan:
Sebelum Adzan ucapkanlah: Wahai masyarakat di daerah ...(jangkauan penjualan anda) datanglah.

Lalu adzanlah menghadap kiblat dan taruh di depan kita nasi. Jika nasi belum matang sediakan beras:

- Kata AllaahuAkbar pertama: Malaikat Jibril turun,
- Kata Asyhadual laa ilaa ha illallaah: Kesaksian diri atas Allah
- Kata Hayya 'alas sholaah: Bayangkan bahwa orang-orang itu datang ke tempat usaha kita,
- Kata Hayya 'alal falaah: Bayangkan bahwa orang-orang itu berbelanja di toko/tempat usaha kita,
- Kata Allaah hu Akbar: Ijab Qobul
- Kata Laa ilaa ha illallaah: Bayangkan bahwa kita memanggil kembali orang-orang yang berbelanja tadi (menjadi pelanggan loyal)

Kemudian; Dengarkan suara dari bunyi di dapur kita:
Jika mendengar suara tokek, suatu tanda kesialan
Jika dengar suara cicak, suatu tanda anda akan untung
Jika melihat semut hitam, suatu tanda kebaikan

Lalu bukalah toko/warung/tempat usaha kita sambil membaca:
"Subhanallaah wa bihamdihi subhkaa nallaa hil adziim, Laa ilaa haillallaah Muhammadur rasulullaah, Allohumma sholli 'ala sayyidinaa Muhammad wa 'ala aali sayyidinaa muhammad"

Lupa bangun pagi dan adzan? ini alternatifnya;
Sambil membuka pintu/rolling door, toko/warung anda, baca:
"Hasbunallaah wa ni'mal wakiil, ni'mal maula wa ni'man nashiir"


Adalah suatu hikayat : Dahulu saat nabi Adam dan Siti hawa sedang sholat subuh yaitu saat nabi Syit bayi: Malaikat Jibril bersama Malaikat Rahim turun dan kemudian Malaikat jibril "membelah-belah" sampai halus tubuh nabi Syit. Kemudian disebarkan ke negara India, Mekkah, negara Israel dan benua Afrika.
Jadi, tersebutlah ada nasi warna putih, nasi merah, nasi kuning dan...(lupa)......
Nasi putih melambangkan tulang,
Nasi merah melambangkan daging,
Nasi kuning melambangkan harta,

Namun, sekarang kita paling sering adalah nasi putih karena memang umur dunia ini sudah tua. Keberkahannya sudah berkurang.....

Wednesday, July 2, 2014

Kebebasan financial, siapa yang tak mau?
Apapun teori yang pernah kita dengar atau kita baca sebelumnya; tentang deposito, instrumen investasi, diversifikasi, tabungan, pasar modal, pasar uang, dan emas...
Percayalah! Artikel ini baru satu-satunya yang membahas didunia internet dan bahkan mungkin di seminar, sekolahan, gereja, kampus, dan masjid ataupun pesantren kilat.

Pendapatan/gaji itu bukan masalah besar atau kecilnya,
Tapi masalah cukup atau kurang?
Namun itu bukan berarti mengizinkan kita mengejek-mengolok orang yang bergaji/berpendapatan besar
Toh, pada dasarnya kita memerlukan uang untuk membiayai kehidupankan?...

Baiklah mari baca dengan seksama...>>>>

Dikisahkan, pada zaman dahulu kala (lama amat ya...)
Ada seorang wali (orang yang disayang-dikasihi Tuhan-red) yang berumur >100th dan memiliki 77 istri (sepertinya sebelum Nabi Muhammad ya...-red)
Masing-masing istri melahirkan anak paling sedikit; 9 anak (waw!)
Dan masing-masing dari anak-anak yang dilahirkan tersebut menikah dan memiliki anak paling sedikit; 9 anak!
Jadi, hitung berapa total jumlah anak dan istri? (lho kok jadi soal matematika ya...)

Wali tersebut memiliki total tanggungan istri dan anak serta cucu  sebanyak 6.666 yang semuanya bisu (kalau tak salah ingat). Dan otomatis sang wali tersebut menjadi harapan utama untuk membiayai kehidupan!

Seperti apa ya rasanya, manusia sekarang saja baru punya anak 2 dan istri 1 sudah P4 (bukan pentium 4, tapi Pergi-Pagi-Pulang-Petang-red) sulit dibayangkan ya...

Hebatnya, setiap pagi ada wali (sepertinya wali utusan Tuhan yang lain) selalu mengantarkan bahan makanan; ada gandum, sayur dan ikan (woy, tak usah protes, dahulu belum ada minyak goreng apalagi gas).

Sayang sekali, pada suatu saat, beliau difitnah; bahwa beliau tak mungkin bisa memberi makan tanggungan sebanyak 6.666 orang, sehingga beliau dipenjara.

Singkat cerita....>>>

Selama satu tahun sang wali di penjara;
Kehidupan istri-istri, anak-anak dan cucu-cucunya membaik dengan cepat!
Masing-masing mereka sudah kaya-raya dan penyakitnya sembuh! Kalau bahasa kita; sehat wal afiyat.

Sehingga sang wali tersebut tidak lagi memiliki kewajibannya memberi makan istri, anak dan cucu-cucunya. Karena mereka sudah bisa menghasilkan uang sendiri dan membiayai kehidupan mereka masing-masing. (dari zaman dahulu sudah ada uang, cuma belum uang kertas seperti sekarang ini...)
Ah masa iya sih? Bagaimana bisa?

Rupanya; Sang wali tersebut sering sekali (termasuk saat dipenjara) membaca amalan ini;
Yaa Hkaliim, Yaa 'Aliim, Yaa 'Aliyu, Yaa 'Adzhiim

Biar lebih pas dan paham lebih lanjut, baca posting sebelumya diklik sini.

Tuesday, July 1, 2014

Gunakan tanggalan hijriah BUKAN tanggalan masehi,
Tanggalan masehi dimulai dari jam 00:00 dini hari, sedangkan tanggalan hijriah dimulai dari waktu maghrib.

Untuk melaksanakan ibadah pada malam puncak 25 Sya'ban,
Sebelumnya;
- Cukur-rapihkan semua bulu dibadan
- Mandi bersih
- Pakai wewangian

Melaksanakan ibadah pada malam 25 Sya'ban,
(Jadi, kalau hari ini tanggal 24 Sya'ban, berarti sore nanti setelah maghrib, bisa langsung dimulai).

Lakukan sholat hajat pada tengah malam, dalam keadaan mata terpejam.
Kenapa harus terpejam???
Untuk mendapatkan gambaran/imajinasi nasib kita dalam 1 tahun mendatang...
Sebagai contoh: Kalau kita mendapatkan gambaran bahwa diri kita terbalut kain putih, kemungkinan kita akan meninggal tahun depan...

Berdoa dalam hati selama sholat (kalau diucapkan dengan bahasa Indonesia/Inggris maka batal dong sholat kita...) Ingat! Berdo'a dalam hati dengan ketentuan ini:

- Setelah aamiin (setelah al-fatihkah), berdo'a untuk umur
- Saat i'tidal (samiallaahul....), berdo'a untuk sehat walafiyat
- Saat sujud ke-2, berdoa untuk rezeki
- Saat tahiyat terakhir, berdoa untuk dijauhkan/dilindungi dari marabahaya

Setelah selesai sholat, membaca Al-Qur'an;

Surah Ar-Rahman (Berarti untuk mendapat rahmat)
Surah Yaa Siin (Berarti untuk mendapatkan keselamatan)
Surah AL-Waqi'ah (Berarti untuk mendapatkan kekayaan)
Surah Al-Mulk (Berarti untuk mendapatkan kemuliaan)

Lalu berdzikir ini sampai pagi atau sampai tertidur;
Yaa Hkaliim, Yaa 'Aliim, Yaa Aliyu, Yaa 'Adziim

Tuesday, June 3, 2014

Kadangkala kita bergumam, kenapa do'a belum segera terjawab atau belum dikabulkan?
Sehingga terkadang pula, kita berpikir; apakah Tuhan tidak mendengar? apakah Tuhan tidak adil?

"Manusia itu diciptakan dengan sifat keluh kesah dan tergesa-gesa"

Kalau kita mau merenung sejenak:
- Coba pikir kembali saat kita kecil, kita ingin menjadi dokter atau pilot atau bahkan presiden!
- Namun, saat SD berubah, kita ingin jadi guru (misalnya)
- Lalu saat kita SMP berubah lagi, kita ingin menjadi artis/aktor (misalnya)
- Kemudian SMA kita berubah pikiran lagi, seiring kita sadar dengan kenyataan dan kemampuan, kita ingin bekerja diperusahaan bonafid atau menjadi penulis atau masuk militer (misalnya)
- Lalu saat kita kuliah atau setelah lulus SMA, kita semakin sadar akan kemampuan dan kenyataan hidup, keinginan kita berubah lagi, kita ingin berdagang saja atau mau meraih beasiswa (misalnya)

Perumpamaan diatas belum seberapa...
Coba bayangkan dengan detail dan jelas serta rasakan, jika berikut ini benar-benar nyata:
- Kita bilang ke ibu/mamah kita; kita minta dibuatkan jus alpukat
Mamah kita baru berjalan tiga-langkah kita berubah pikiran...
- Jus alpukatnya tak jadi, kita ganti dengan nasi goreng spesial
Mamah kita baru akan memotong bumbu-bumbu, kita berubah pikiran lagi...
- Nasi goreng batal, kita ingin dibuatkan mie instan saja
Mamah kita baru ambil mie dari lemari, kita berubah lagi...
- Mienya batal, kita ingin jus jeruk saja...
Sampai disini apa kita bisa membayangkan, kekesalan mamah/ibu kita?
Sampai disini apakah kita sudah menikmati salah satu permintaan kita diatas?
Tentu saja tidak! yang ada mamah kita bilang: sudah buat saja sendiri!!! cerewet banget kamu ini! tak tau mamah sedang banyak kerjaan menumpuk...

Pada akhirnya kita tak jadi menikmati jus alpukat, tak jadi makan nasi goreng, tak melihat ada mie instan yang sudah dimasak, jus jeruk-pun tak kita lihat jeruknya!!! 

Begitupula dengan do'a-do'a kita selama ini, yang kita kurang menyadarinya...
- Saat awal tahun kita berdo'a ingin punya teman baru
Kita baru daftar sosial media, kita berubah pikiran...
- Kita ingin lebih dari sekedar teman, kita ingin kekasih
Kita baru dalam masa PDKT (kencan) kita berubah pikiran...
- Kita ingin pekerjaan saja, karena kencan perlu biaya
Kita baru 2 bulan kerja, kita kurang puas, ingin lebih...
- Kita ingin gaji yang besar agar kita bisa segera menikah
- Lalu berlanjut, saat akan menikah, kita menyadari bahwa kita ingin kekasih yang memuaskan pandangan kita, lalu terus berlanjut semakin tak tentu arah seperti 2 contoh diatas...
Pertanyaannya adalah: apakah sebenarnya doa'-do'a kita tak didengar oleh-Nya? atau tidak dikabulkan? dan apakah kita bisa punya teman, kekasih, pekerjaan, pendapatan yang besar? Mungkin saja bisa, tapi prosesnya semakin lama sampai kita mendapatkannya...
Jikapun kita sampai mendapatkan sesuatu dari do'a-do'a kita yang sering berubah, anggap saja kita beruntung...

Coba kita pikirkan baik-baik dalam keadaan tenang dan santai; 
Mengapa kita sampai merasakan/mengalami hal-hal yang tidak ringan saat ini?
Lalu dilanjut dengan bertanya kepada diri sendiri: Apa do'a kita dahulu yang paling kita inginkan?
Kemungkinan besar kita baru menyadari bahwa do'a kita dahulu, keinginan terbesar dan paling kuat dalam hati kita dahulu; sedang dalam proses penyempurnaan!

"Ya! Do'a kita sedang on progress alias sedang dalam proses!"


Seperti contoh: 
 - Kalau sekarang kita sedang menjalani/membangun bisnis atau bahkan sedang jatuh-bangun dalam usaha bahkan tertipu/terpedaya janji manis dan sejenisnya, bisa jadi dahulu kita berkeninginan kuat memiliki penghasilan diatas 8 digit....
 - Kalau sekarang kita mengalami tekanan hidup dan kekerasan dari orang-orang sekitar kita, mungkin kita dahulu ingin sekali menjadi orang yang sabar dan kuat...
- Kalau sekarang kita mendapatkan tugas-tugas yang tidak ringan dari sekolah/kampus/kantor, bisa jadi kita dahulu ingin menjadi manusia cerdas dan pintar...
- Kalau sekarang kita sering sekali mendapat tugas ke luar kota atau ke luar pulau atau ke luar negeri, bisa jadi kita dahulu ingin sekali keliling dunia dengan gratis sambil memiliki pendapatan tinggi...
- Kalau kita baru saja terkena bencana banjir, mungkin dulu kita pernah mengeluh daningin sekali lingkungan kita menjadi bersih...
- Kalau kita kecelakaan dan terkena amnesia ringan, mungkin kita dulu pernah berharap terlupa tentang semua kejadian/pengalamanyang menyakitkan...
- Dan sejenisnya, silahkan renungkan......!




Kalau saat ini kita merasa sedang kesulitan dalam mencari rezeki (entah itu uang atau pekerjaan), mungkin kita pernah memakan harta haram (coba diingat baik-baik) karena...
"Dosa memakan harta haram bisa terhapus dengan kesulitan dalam mencari rezeki" (Al-Hadist)
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Promoted Content

Contact us

Name

Email *

Message *