Thursday, July 18, 2013

Persiapkan Diri untuk ke Mekkah

Aku datang ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu
Aku datang, tiada sekutu bagi-Mu, aku datang
Sesungguhnya segala pujian, segala kenikmatan, dan seluruh kerajaan
adalah milik Engkau; tiada sekutu bagi-Mu

Itulah arti talbiah yang banyak di kumandangkan saat musin Haji.

Berhaji atau pergi menunaikan rukun Islam ke-5: Haji adalah dambaan bagi setiap muslim dan tak sedikit membuat penasaran bagi non-muslim; gerangan apakah yang sampai membuat Ka'bah di Mekkah begitu suci, begitu banyak yang rela berkorban, menabung dalam jangka lama, dan sebagainya...?

Uniknya, sebutan alias title (H. / Haji / KH / Kiayi Haji / Pak Haji / Bu Haji, dan sebaginya) HANYA ada di Indonesia! dan menurut sejarah: dahulu saat Belanda masih menjajah di Indonesia, setiap orang yang baru pulang dari Berhaji; di karantina dan di beri "title" Pak Haji/Bu Haji dengan tujuan agar orang tersebut melambung hatinya sehingga agar orang tersebut lupa berdakwah tentang Islam di Indonesia.
Kenapa? seperti kita ketahui tujuan penjajahan adalah : Gold, Glory, Gospel (Harta, Kejayaan, Penyebaran Agama) dalam hal ini belanda berupaya mengkristenisasi Indonesia yang telah di Islamkan oleh para Walidongo setelah sebelumnya Nusantara beragama Hindu dan Budha.

 Untuk Berhaji, SEBAIKNYA SIAP Lahir dan Batin.

Banyak orang yang bisa mempersiapkan lahirnya saja alias uang untuk biaya pergi haji termasuk selamatan dan uang untuk orang rumah yang ditinggalkan selama lebih dari 1 bulan.
Sayangnya, banyak orang seolah lupa mempersiapkan batinnya, yang dimaksud di sini bukan hanya latihan tawaf, menghapal doa-doa dan sebagainya. Namun, kita berbicara tentang KARMA!

Ya, tak salah baca. Berhaji juga sebagai ajang pembersihan diri, ajang untuk intropeksi atas kesalahan dan itu berarti kita berbicara tentang KARMA dalam ISLAM!

Pastinya, banyak dari kita sering mendengar atau membaca cerita bahwa:
  • ada orang yang tak bisa melihat Ka'bah, padahal dia sudah di depan Ka'bah
  • ada orang yang sering kehilangan sandal/sepatu sampai-sampai ia sibuk mengurusi sandal daripada beribadah
  • ada orang yang tangan/kakinya terasa tersayat silet/pisau atau tiba-tiba berdarah, padahal di sedang tawaf di Ka'bah, karena dia menindak/menghardik orang tidak bersalah/berat sebelah.
  • ada orang yang kehilangan uang, bahkan dia sampai memijam dan diberi bantuan uang, tapi tetap uang itu hilang!
  • ada orang yang tersesat untuk kembali ke pemondokan
  • ada orang yang sering melihat kemaluan pria dimanapun dia berada karena biaya hajinya berasal dari melacurkan diri.
  • dan yang paling kita ingat adalah permasalahan makanan/katering yang kadang sudah basi dan terkadang tidak semua jamaah kebagian dan terkadang sampai mengantre berjam-jam, boleh jadi karena kebanyakan jamah haji Indonesia telah lalai dengan keadaan saudaranya/saudara setanah-air yang kelaparan atau terhadap anak-anak yatim/yayasan yatim atau kurangya tanggap membantu saat ada bencana di Tanah-Air.
  • ada yang pemondokannya jauh dari Masjid Nabawi.
Dan pastinya, masih banyak kejadian yang mungkin lebih "mengerikan" dari yang di atas. Itu semua adalah bagian dari karma, bagian dari pembersihan diri atas dosa-dosa yang kita lakukan dan sejenisnya.

Pada akhirnya, kembali kepada masing-maing pribadi kita untuk "bersih-bersih diri" di bulan Ramadhan sebelum "dibersihkan paksa" di Tanah Haram! saat bulan haji nanti...


ALLAHU 'ALAM, ALLAH lebih mengetahui segala sesuatu termasuk yang didalam hati manusia.

No comments:

Post a Comment

Ayo! berkomentar yang baik, santun dan sopan dengan komentar, kritik atau saran yang membangun.

Speak Your Mind!

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Promoted Content

Contact us

Name

Email *

Message *