Tuesday, June 3, 2014

Kadangkala kita bergumam, kenapa do'a belum segera terjawab atau belum dikabulkan?
Sehingga terkadang pula, kita berpikir; apakah Tuhan tidak mendengar? apakah Tuhan tidak adil?

"Manusia itu diciptakan dengan sifat keluh kesah dan tergesa-gesa"

Kalau kita mau merenung sejenak:
- Coba pikir kembali saat kita kecil, kita ingin menjadi dokter atau pilot atau bahkan presiden!
- Namun, saat SD berubah, kita ingin jadi guru (misalnya)
- Lalu saat kita SMP berubah lagi, kita ingin menjadi artis/aktor (misalnya)
- Kemudian SMA kita berubah pikiran lagi, seiring kita sadar dengan kenyataan dan kemampuan, kita ingin bekerja diperusahaan bonafid atau menjadi penulis atau masuk militer (misalnya)
- Lalu saat kita kuliah atau setelah lulus SMA, kita semakin sadar akan kemampuan dan kenyataan hidup, keinginan kita berubah lagi, kita ingin berdagang saja atau mau meraih beasiswa (misalnya)

Perumpamaan diatas belum seberapa...
Coba bayangkan dengan detail dan jelas serta rasakan, jika berikut ini benar-benar nyata:
- Kita bilang ke ibu/mamah kita; kita minta dibuatkan jus alpukat
Mamah kita baru berjalan tiga-langkah kita berubah pikiran...
- Jus alpukatnya tak jadi, kita ganti dengan nasi goreng spesial
Mamah kita baru akan memotong bumbu-bumbu, kita berubah pikiran lagi...
- Nasi goreng batal, kita ingin dibuatkan mie instan saja
Mamah kita baru ambil mie dari lemari, kita berubah lagi...
- Mienya batal, kita ingin jus jeruk saja...
Sampai disini apa kita bisa membayangkan, kekesalan mamah/ibu kita?
Sampai disini apakah kita sudah menikmati salah satu permintaan kita diatas?
Tentu saja tidak! yang ada mamah kita bilang: sudah buat saja sendiri!!! cerewet banget kamu ini! tak tau mamah sedang banyak kerjaan menumpuk...

Pada akhirnya kita tak jadi menikmati jus alpukat, tak jadi makan nasi goreng, tak melihat ada mie instan yang sudah dimasak, jus jeruk-pun tak kita lihat jeruknya!!! 

Begitupula dengan do'a-do'a kita selama ini, yang kita kurang menyadarinya...
- Saat awal tahun kita berdo'a ingin punya teman baru
Kita baru daftar sosial media, kita berubah pikiran...
- Kita ingin lebih dari sekedar teman, kita ingin kekasih
Kita baru dalam masa PDKT (kencan) kita berubah pikiran...
- Kita ingin pekerjaan saja, karena kencan perlu biaya
Kita baru 2 bulan kerja, kita kurang puas, ingin lebih...
- Kita ingin gaji yang besar agar kita bisa segera menikah
- Lalu berlanjut, saat akan menikah, kita menyadari bahwa kita ingin kekasih yang memuaskan pandangan kita, lalu terus berlanjut semakin tak tentu arah seperti 2 contoh diatas...
Pertanyaannya adalah: apakah sebenarnya doa'-do'a kita tak didengar oleh-Nya? atau tidak dikabulkan? dan apakah kita bisa punya teman, kekasih, pekerjaan, pendapatan yang besar? Mungkin saja bisa, tapi prosesnya semakin lama sampai kita mendapatkannya...
Jikapun kita sampai mendapatkan sesuatu dari do'a-do'a kita yang sering berubah, anggap saja kita beruntung...

Coba kita pikirkan baik-baik dalam keadaan tenang dan santai; 
Mengapa kita sampai merasakan/mengalami hal-hal yang tidak ringan saat ini?
Lalu dilanjut dengan bertanya kepada diri sendiri: Apa do'a kita dahulu yang paling kita inginkan?
Kemungkinan besar kita baru menyadari bahwa do'a kita dahulu, keinginan terbesar dan paling kuat dalam hati kita dahulu; sedang dalam proses penyempurnaan!

"Ya! Do'a kita sedang on progress alias sedang dalam proses!"


Seperti contoh: 
 - Kalau sekarang kita sedang menjalani/membangun bisnis atau bahkan sedang jatuh-bangun dalam usaha bahkan tertipu/terpedaya janji manis dan sejenisnya, bisa jadi dahulu kita berkeninginan kuat memiliki penghasilan diatas 8 digit....
 - Kalau sekarang kita mengalami tekanan hidup dan kekerasan dari orang-orang sekitar kita, mungkin kita dahulu ingin sekali menjadi orang yang sabar dan kuat...
- Kalau sekarang kita mendapatkan tugas-tugas yang tidak ringan dari sekolah/kampus/kantor, bisa jadi kita dahulu ingin menjadi manusia cerdas dan pintar...
- Kalau sekarang kita sering sekali mendapat tugas ke luar kota atau ke luar pulau atau ke luar negeri, bisa jadi kita dahulu ingin sekali keliling dunia dengan gratis sambil memiliki pendapatan tinggi...
- Kalau kita baru saja terkena bencana banjir, mungkin dulu kita pernah mengeluh daningin sekali lingkungan kita menjadi bersih...
- Kalau kita kecelakaan dan terkena amnesia ringan, mungkin kita dulu pernah berharap terlupa tentang semua kejadian/pengalamanyang menyakitkan...
- Dan sejenisnya, silahkan renungkan......!




Kalau saat ini kita merasa sedang kesulitan dalam mencari rezeki (entah itu uang atau pekerjaan), mungkin kita pernah memakan harta haram (coba diingat baik-baik) karena...
"Dosa memakan harta haram bisa terhapus dengan kesulitan dalam mencari rezeki" (Al-Hadist)

Monday, June 2, 2014

Sungguh, salah-satu cobaan/ujian terberat zaman ini adalah uang: 
Uang mungkin bukan segalanya, tapi segalanya perlu uang,
Uang memang tak dibawa mati, tapi tak punya uang rasanya mau mati,
Kekayaan mungkin tak menjamin bahagia apalagi kalau miskin????
Dilema ya......

Beberapa dari kita mungkin pernah terbesit pemikiran bahwa; rasanya indah kalau dapat uang tiba-tiba atau bertemu dengan kyai/wali sakti yang sekali ucap langsung jadi.
Tapi, mungkin kita juga menyadari hal-hal seperti ini:
- Perasaan baru tadi pagi saya ingin makan sate, ini baru jam 11:00 sudah ada yang mengantarkan sate, rasanya kok seperti syurga...
- Seingatku, aku sudah berdoa bahkan bernadzar/berjanji untuk menjadi baik, kalau aku mendapatkan uang 500juta bulan depan atau menang undian hadiah utama, agar aku bisa melunasi hutang dan membangun usaha baru... Tapi kok sudah 1 tahun berlalu, masih belum dapat juga ya... apa Tuhan mendengar? apa Tuhan kehabisan uang? atau aku salah berdo'a? kenapa ya?
Dan gumaman hati serta pikiran kita lainnya, setiap kita dalam keadaan bimbang...

Renungkan...
Mungkinkah kita bisa dapat uang atau kekayaan secara cepat dan tiba-tiba? Jawabannya adalah mungkin dan tidak mungkin.
- Pertama; Mungkin bisa kalu kita bertemu orang sakti lalu dibantu
- Kedua; Sangat amat tidak mungkin! kenapa? karena kita ini hidup di dunia BUKAN di syurga. Dimana apapun yang kita inginkan bisa langsung tersedia...

Kita hidup di bumi ini mengenal hukum dan memerlukan hukum sebab-akibat. Jika tak ada sebab-akibat maka gugurlah yang kita namakan takdir. kok bisa?

"Jika seseorang di takdirkan meninggal di daerah A, maka dia akan keluar menuju daerah A" Sekalipun dia dikunci keluarganya di kamar atau bahakan rumahnya dijaga ketat. Dia akan menemukan celah sehingga bisa keluar lalu menuju takdirnya...

Sama halnya seperti filosofi "Jika kamu ditakdirkan menjadi raja, maka kamu akan menjadi raja" Sekalipun kamu lahir bukan dari kalangan kerajaan... (Berapa banyak kisah seperti ini yang kita tahu atau kita dengar dan telah kita baca?....)

Jadi, sangat amat tidak masuk akal dan sangat tidak mungkin terjadi; kita mendapatkan uang dan kekayaan secara tiba-tiba tanpa berlakunya hukum sebab dan akibat.
Bagaimana dengan cerita mistis tentang kekayaan dari jin A atau dari penunggu gunung B atau sosok misterius C???

Tetap berlaku hukum sebab akibat! perhatikan...
Si A mendapatkan pesugihan atau apapun istilahnya dari setan/jin B, <<< ini sebab
Lalu si A meninggal 5 tahun kemudian dia meninggal dengan tidak lazim, <<< ini akibat

Dan sekalipun kita berdoa dan sering bangun malam atau bahkan jika kita sampai menangis darah kepada Tuhan, agar Dia membantu masalah kita dengan memberi kita sejumlah uang-pun; OMONG KOSONG! Itu tak akan pernah membuat kita mendapat uang/kekayaan secara tiba-tiba dari Tuhan.

Kalau kita sampai mendapat sejumlah uang atau menang undian atau berhasil menjual sesuatu dengan harga mahal sehingga kita untung besar... Itu memang karena Tuhan ingin membantu kita bung!!!


Jadi, yang seharusnya dan yang memang bisa kita lakukan/kerjakan adalah:
- Bersyukur; Bersyukur itu menggunakan/memanfaatkan sumber yang ada untuk mendapatkan yang lebih baik/lebih besar.
- Lakukan: Lakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan, mudah-mudahan dengan begitu; Tuhan membantu melakukan yang tak bisa kita lakukan...
- Putuskan: Bagaimana kita bisa melakukan sesuatu adalah bergantung kita memutuskan sesuatu dari informasi/sumber yang ada.

Do Your Best
Lakukan yang terbaik, yang bisa kita lakukan dan tetap bersyukur...

Sunday, June 1, 2014

Welcome to:
Wonderfull Indonesia
First, if we want to read bahasa Indonesia (Indonesian languange) articles or books we need to know; how to read Indonesian (bahasa) abjad.

A = say it like your scearming "aaaaaa..."
B = say it like you say "Bedroom" without "droom" or like word "bear" without "ar"
C = say it like you say "Cherry" without "rry"
D = say it like you say "Determine" without "termine"
E = say it like you say "Else" without "lse"
F = say it like you say "Effect" without "ect"
G = say it like you say "engagment" without "en" and "gement"
H = say it like you say "Harder" without "rder" or like word "Hannah montana" without "nnah montana"
I = say it like you say "International" without "nternational"
J = say it like you say "Jessica" withour "ssica" or like word "Geraph" without "raph"
K = say it like you say "Card" without "rd"
L = say it like you say "Bell" without "b"
M = say it like you say "I am" without "I" or like "M" in english
N = say it like you say "and" without "d" or like "N" in english
O = say it like you say "Ocean" without "cean"
P = say it like you say "Pastry" without "stry"
Q = say it like you say "Q" in english
R = say it like you say "Adder" without "add"
S = say it like you say "database" without "datab" or like word "Ice" without "I"
T = say it like you say "Tell" without "ll"
U = say it like you say "Urdu" without "rdu"or like word "you" without "y"
V = say it like you say "Verry" without "rry"
W = say it like you say "Welcome" without "lcome"
X = say it like you say "X" in english
Y = say it like you say "Yeahhh!" without "ahhh!"
Z = say it like you say "sad" with adjad S change to Z, sounds like "Zad"

Thursday, May 22, 2014

Hadist-hadist dalam kitab Tankihkul-qoul ini adalah Sohih sanadnya; silahkan baca awal postingan di klik sini

Mengapa kita sebaiknya mendengarkan dan diam saat adzan? Mengapa harus ada panggilan sholat seperti adzan? Berikut bahasannya....


اَلْبَا بُ الثَّا مَنِ فى فضلةِ الاَ ذَا نِ
BAB yang ke 8 pada keutamaan adzan.
قَالَ النَّبِيُّ صَلَََّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
من اذان لصلاةِ سبعِِ سنينَ محتسباً كتب اللهُ لهُ براةٌُ من النارِ
Bersabda Nabi Solallahu 'alaihi wa sallam:
Siapa yang azan untuk sholat, 7 tahun, ikhlas. Menulis ALLAH untuknya terbebas dari Neraka.
وقَالَ صَلَََّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
من اذان تنتي عشرة سنةََ وجبت له الجنَّةُ

Bersabda Nabi Solallahu 'alaihi wa sallam:
Siapa yang adzan 12 tahun, wajib untuknya Syurga.
وقَالَ صَلَََّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
من اذان خمس صلواتٍ ايماناً وحتساباًغفرَلهُ ما تقدم من ذنبهِ
Bersabda Nabi Solallahu 'alaihi wa sallam:
Siapa yang adzan pada sholat 5 waktu dengan imam dan ikhlas. Diampuni baginya dosanya yang telah lalu.
وقَالَ صَلَََّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
ثلاثةٌ يعصمهمُ الله تعالى من عذاب القبرِ الشهيدُ والمؤذنُ والمتوفَّ يومَ الجمعةِ
Bersabda Nabi Solallahu 'alaihi wa sallam:
Ada 3 golongan yang dilindungi oleh ALLAH Ta'ala dari adzab kubur: Syahid, Tukang adzan dan orang yang wafat dihari jum'at dan dimalam jum'at.
وقَالَ صَلَََّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لويعلم الناسُ مافى النداءِوالصَّفِّ الاولِ ثمّ لم يجدُ والاّ ان يستهموْا عليهِ لاستهمُوْا ولو يعلمون ما فى التهجيرِ لاستبقو اليهِ ولو يعلمون ما فى العتمةِ و الصبحِ لاأتهمَا حبّوا
Bersabda Nabi Solallahu 'alaihi wa sallam:
Kalau saja manusia mengetahui, pahala yang terkandung pada adzan dan shaf (barisan sholat) yang pertama, kemudian mereka tidak mendapatkannya kecuali mereka mengundi atasnya. pasti mereka akan mengundi.
Dan kalau saja mereka mengetahui pahala yang terkandung dalam tahjir, pasti mereka berlomba padanya.
Dan kalau saja mereka mengetahui pahala yang terkandung didalam sholat Isya' dan Subuh berjamaah. PASTI mereka akan melakukan keduanya sekalipun mereka merangkak.
وقَالَ صَلَََّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
من سَمِعَ النِّدَاءَ فَقَبَّلَ اِبْهامَيْهِ فَوَضَعَ على عَيْنَيْهِ وقال: "مرحبا بذكرالله تعالى قرة أعيننا بك يا رَسُو لَ اللهِ" فأنا بِشَفِعُهُ يوم القيامةِ
Bersabda Nabi Solallahu 'alaihi wa sallam:
Siapa yang mendengar adzan, maka dia mengecup dua ibu jarinya lalu melerakkan diatas dua matanya dan berkata: "Markhaban bidzikrillaahi ta'ala qurro ta 'a yuninaa bika yaa Rosulallooh" Maka aku akan menyafaatinya di hari qiamat.
وقَالَ صَلَََّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
 اذا كان وقت الأذانِ فتحتْ أبوابُ السماءِ وستجيبَ الدعاءُ واذا كان وقتُ الاقامةِ لمْ تر د دعوتُهُ
Bersabda Nabi Solallahu 'alaihi wa sallam:
Apabila datang waktu adzan dibukalah pintu-pintu langit dan dijabah akan do'a, dan apabila datang waktu qomat (iqmah/iqomat) tidak akan dikembalikan doanya.
وقَالَ صَلَََّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
من قال عند الأ ذنِ: "مر حباً بلقا ئلين عدلاً مرحبا با الصلواتِ و اهلاً" كتب اللهُ تعالى لهُ ألف حسنةٍ ومحا عنهُ الف سيئةٍ ورفع لهُ ألف درجتٍ
Bersabda Nabi Solallahu 'alaihi wa sallam:
Siapa yang mengucap ketika adzan: "Marhkaban bil qooiliina 'adlan marhaban bisholawaati wa ahlan" Menulis ALLAH Ta'ala untuknya akan 1000 kebaikan dan menghapus darinya akan 1000 kejahatan dan mengangkat baginya 1000 derajat.
وقَالَ صَلَََّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
 من سمع الأ ذان ولم يقل مثل ما قال المؤذنُ فانهُ يمنعُ من السجود يوم القيا مةِ اذسجد المؤذنونَ
Bersabda Nabi Solallahu 'alaihi wa sallam:
Siapa yang mendengar adzan dan tidak berucap seperti apa yang diucapkan muadzin (orang yang adzan)  maka sesungguhnya dia itu DILARANG sujud pada hari qiamat apabila sujud oleh orang-orang yang adzan.
وقَالَ النَّبِيُّ صَلَََّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
ثلاثة فى ظلِّ العرشِ يوم لا ظلَّ الاَّ ظِله امام عادل ومؤذنُ حافظٌ وقارئُ القرآنَ يقرأُ فى كلِّ ليلةٍ مائتي آيةٍ
Bersabda Nabi Solallahu 'alaihi wa sallam:
Ada 3 golongan orang yang berada dalam lindungan arsy pada hari tiada lindungan kecuali lindungan ALLAH  kecuali pemimpin yang adil, muadzin yang memelihara adzannya dan orang yang membaca Al-Qur'an setiap malam 200 ayat.

Thursday, May 8, 2014

Kita semua sudah mendengar bahwa kita akan mendapatkan bonus demografi pada tahun 2025, dimana jumlah angkatan kerja/siap berkerja semakin banyak dan semakin banyak...
Sepertinya jumlah pertambahan penduduk itu akan baik-baik saja, selama kita bersama pemerintah bisa mengelola dan mengaturnya.

Sebagai contoh kecil saja; Tiongkok dengan jumlah penduduknya yang tidak sedikit adalah pasar yang sangat baik, bahkan untuk pengusaha (kecil) pulpen/pena atau sandal. lagipula siapa yang tak perlu pulpen? siapa yang tak perlu sandal/sepatu?
Negara ini juga harus bisa!

Jadi, semakin banyak penduduk, semakin banyak pekerja dan pengusaha
Semakin banyak pekerja dan pengusaha berarti penerimaan pajak negara semakin besar.
Dan jika pengelolaan pajak salah-satunya digunakan oleh pemeritnah untuk mengatur ketertiban umum, sepertinya pertambahan penduduk memang akan bermanfaat baik.
Toh, daerah selain Jakarta di pulau Jawa ini masih luas, apalagi di Kalimantan dan Sumatra, masih cukup bisa menampung kelahiran penduduk baru...

Ketertiban umum itu mencakup hal penertiban PKL, penduduk kawasan kumuh, penduduk bantaran sungai, pengemis dan pengamen serta anak jalanan, pungli, budaya bersih dengan membuang sampah di tong sampah atau membakarnya atau kalau perlu dibuat tempat daur ulang dengan kerjasama teknologi dari Jerman.
Termasuk ketertiban umum adalah budaya antri.
Memang mungkin tak semudah menulis atau membicarakannya, tapi itu semua tergantung manajemen pengaturan dari pemerintah yang sebaiknya kreatif dalam mengelola dan mengatur masyarakat serta sumber daya alam kita.

Apalagi kalau berbicara tentang sanksi/hukuman, sangat kurang tepat kalau hanya mengandalkan denda tinggi atau hukuman terberat, pemerintah sebaiknya tidak membuat bahasa peraturan yang ambigu. Akan lebih baik kalau sanksinya lebih masuk akal seperti sanksi sosial. Contoh:
Daripada memenjarakan orang yang mencuri ayam atau buah untuk makan atau untuk bayaran sekolah anak, bukankah lebih bijak kalau diberi sanksi seperti membersihkan got atau sungai satu kampung (misalnya)
Untuk anak-anak pelajar dan mahasiswa tawuran dan berlaku anarkis ataupun membully temannya, bisa diterapkan sanksi tidak mencetak dan tidak mengeluarkan ijazah siswa/mahasiswa tersebut (misalnya). Biarkan kita melatih anak-anak untuk berpikir bahwa mereka punya masa-depan untuk hidup mereka dan untuk negara ini.
Ya memang tak ada orang yang sempurna. Tapi sebagai manusia, kita bisa memilih......

Kita memang membutuhkan pegawai-pegawai negara yang bisa berpikir holistik tentang permasalahan bangsa ini,
Kita membutuhkan pemimpin dan pegawa-pegawainya yang kreatif, cepat-tanggap dan santun dalam melayani.
Pegawai negara kalau ingin kaya, jadi pengusaha saja! Tak perlu korupsi/KKN.
Karena melayani oranglain itu tidak ringan, apalagi melayani masyarakat yang banyak permintaan dan tinggi harapan atas hasil kinerja pemerintah.

Terakhir. Kalau negara ini ingin maju, sebaiknya pemerintah fokus terhadap kekuatan bangsa ini, kalau mau membuat mobil nasional sepetinya sudah sangat amat terlambat, karena diluar sana sudah ada teknologi terbaru untuk mobil, sedangkan kita malah baru membuat mobil berbahan bakar minyak...

Saturday, May 3, 2014

Manusia memang diciptakan dengan nafsu tergesa-gesa dan suka berkeluh-kesah.

Jadi sangat wajar kalau kita sering mencari jalan tercepat, ingin segera sukses, ingin segera kaya, ingin segera menjabat, ingin segera mengusai.
Dan disaat kita jatuh dan jatuh lagi, sementara itu kita tak kunjung menikmati tujuan kita yang segera ingin "cepat", menjadikan kita makhluk yang berkeluh-kesah alias mengeluh.

Ya, mengeluh mengapa ini begitu sulit, mengapa tak kunjung kaya...

Banyak dari kita gelap mata mencari yang instan, sampai kita menyadari bahwa kita salah dan merugi.

Kapankah terakhir kali kita mendapatkan hujan uang dengan pecahan 100rb atau 100dollar?
Kapankah ada orang sangat baik kepada kita, yang benar-benar baik?

Bahkan yang kita sebut mie instan-pun masih harus direbus dahulu lalu disajikan baru kita bisa makan....

Sadarlah, dunia semakin realistis dan kekuatan magic sudah mulai luntur.....

Instan? pikir baik-baik lagi deh....
Karena biasanya:

Sesuatu yang bisa didapatkan dengan cepat (cenderung) akan habis dengan cepat pula
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Promoted Content

Contact us

Name

Email *

Message *