Thursday, January 15, 2015


Pengasuhan anak bertumpu pada perhatian dan kasih sayang kedua orangtua, BUKAN hanya sang ibu saja!
Banyak orangtua yang "sebenarnya" belum bahkan tidak siap dengan kehadiran sang anak,
Banyak orangtua yang HANYA saling cinta antara dua manusia dewasa, namun tidak cinta kepada anaknya...
Disebut anak karena:
Bertemunya enak dan tak enak.
Enak saat "membuatnya" dan
Tak enak saat melahirkan, bahkan mungkin tak enak saat membesarkannya.
Dalam buku The Golden Rules to Raise Your Children disebutkan:
- Hubungan anak perempuan dengan ayahnya menjadi salah satu faktor penting, agar kelak saat anak perempuan dewasa dapat menentukan jenis pria yang akan menarik hatinya. Juga bisa membantu menentukan jenis hubungan yang akan dijalin.
- Menjalin hubungan bagi anak laki-laki dan ayahnya; Menjadi faktor penting untuk membentuk hubungan dan harapanya terhadap oranglain

Oleh karena itu, para ayah sebaiknya hindari "meng-kambing hitamkan" tuntutan pekerjaan saat berhadapan dengan anak.
Sebagai pria dewasa anda bisa menjadi; Ayah Super.
Beberapa hal ini sepertinya bisa membantu:

* Jadilah ayah dan atau orangtua sekaligus menjadi sahabat bagi anak
* Berilah contoh kepada anak-anak anda, BUKAN sekedar menyuruh/menceramahi/memarahinya.
* Hindari konflik dan jikapun tak sengaja terjadi konflik dengan istri atau oranglain, pastikan tak terjadi sepengetahuan/dihadapan sang anak.
* Luangkan waktu untuk anak; (Mendengarkan perasaan anak, Membantu memahami PRnya, Mengambil raport, Menghadiri pertunjukan sang anak ataupun Menghadiri kelulusannya, Membacakan dongeng sampai anak terlelap tidur dan sejenisnya)* Belajar berempati, 


Hal-hal diatas selain membuat anda menjadi AYAH SUPER dan atau Orangtua super, hal ini juga dapat mempengaruhi anak untuk percaya diri dan merasa dihargai.

Tuesday, January 13, 2015


Kebeneran pulang kampus/kerja hujan, untung ga sengaja tadi payung kebawa!
Dan kata-kata sejenis yang tak sengaja kita dengar atau kita ucapkan.

Bisa dibilang, antara untung dan buntung alias antara keberuntungan dan kesialan HANYA dipisahkan oleh jurang yang sangat amat dalam. Tapi, jurang itu lebarnya cuma 1 meter! Hanya saja tertutup oleh kabut, jadi kita tak tau bahwa lebarnya hanya 1 meter...

Anehnya:
Ibu-ibu atau mbak-mbak yang begitu parno/khawatir kecopetan/kena jambret; yang ada malah kena copet/jembret beneran!

Orang yang takut telat sampai benar-benar parno dan sangat tergesa-gesa; yang ada malah terjebak macet atau pakainnya kecipratan air, yang akhirnya menjadi beneran telat!
Dan kejadian sejenisnya.....


Bagaimana kalau begini saja:
Coba mulai detik ini, setelah membaca artikel ini; pikirkan saja yang penting!

Contoh:
- Daripada memikirkan takut terlambat, pikirkan saja kamu sampai ditempat tujuan dan sudah duduk manis pada jam yang telah ditentukan/dijadwal
- Daripada mikirin takut kecopetan/kemalingan/kejambret, pikirkan saja semua baik-baik saja dan aman terkendali dan saat kamu dikendaraan umum/sampai dirumah semua masih utuh dan kondisi baik.
- Daripada takut usaha anda dikalahkan/dijahili pesaing sampai anda parno dan stress, pikirkan saja dagangan/usaha anda laris dan ramai pelanggan dan anda bisa membayar karyawan juga memenuhi keperluan keluarga.

Saturday, December 27, 2014

Dibawah ini adalah sebagian daftar makanan yang perlu dikonsumsi dan yang harus dihindari sesuai golongan darah, bersumber dari On The Spot Trans7:

Golongan darah A:
Makan: Daging merah, Ikan air tawar, Kacang-kacangan dan semua sayuran organik
Hindari: Jeruk dan Mangga

Golongan darah AB:
Makan: Sayuran, Biji-bijian, Anggur, Kiwi, Susu rendah lemak, Nanas dan Pepaya
Hindari: Daging merah, Susu, Karbohidrat

Golongan darah B:
Makan: Apa saja terutama sayuran, Protein dari susu, Makanan dari biji-bijian, Pepaya, Pisang, Anggur, Belimbing, Alpukat.
Hindari: Daging unggas.

Golongan darah O:
Makan: Karbohidrat, Protein ikan, Daging tanpa lemak, Sayuran hijau, Rempah-rempah, Alpukat, Makanan Alkali (basah)
Hindari: Susu, Keju, Yogurt, Jeruk

Wednesday, October 1, 2014

Nama;
  • Sebuah identitas, 
  • Bercerita tentang sejarah, 
  • Mengandung cerita masa-depan pemiliknya, 
  • Memiliki banyak arti, dan 
  • Penuh dengan beban harapan...
Penghargaan terbesar untuk orangtua yang telah memberikan nama yang tidak sekedar berarti baik tapi juga berunsur positif, semua itu demi sepenggal doa pemberinya.

Betul bahwa nama itu doa orangtua/pemberinya
Betul bahwa kamu harus menghargai pemberian orangtua

Di Nusantara, kebanyakan orangtua memberi nama anaknya seperti seorang tokoh atau pahlawan dengan harapan anaknya akan memiliki sifat seperti tokoh ataupun pahlawan tersebut...
Dan disinilah ketimpangan terjadi,
Dan itulah alasan mengapa ada anak kyai tapi nakalnya akut dan lainnya...
Dengan berat hati, penulis mengakui bahwa benar; Nama berpengaruh terhadap perjalanan kehidupan.
Mau menyalahkan orangtua juga tak lucu, satu jalan adalah, mengganti nama. Tentu saja dengan segala konskuensinya... < skip, skip

Sebagai contoh:
Banyak orang menamakan anaknya; Ibrahim atau Abraham agar berani, agar kuat menjalani kehidupan dan menjadi teladan dan atau jadi seperti presiden AS.
Menamakan anaknya; Yusuf atau Yosef agar tampan, tabah, dan jadi mentri
Menamakan anak; Muhammad atau Ahmad agar punya kepribadian dan sifat rosul

Tapi.....

Setelah nama tersebut diatas, ada terusannya.... seperti contoh: (Yusuf Saputra atau Joko Abraham atau Muhammad Jaelani atau Justin Yosef Bieber atau Ahmad Bieber Handoyo dan sebagainya).

Jelas!! arti dan maknanya sangat berbeda jauh dan sangat amat melenceng dari harapan awal orangtua, dan tentu saja berakibat berbeda dalam kehidupan sang anak. 

Tentu saja, pemberian nama itu kewajiban orangtua, dan kewajiban tersebut akan di pertanggung-jawabkan di "dunia sana", (seperti; mengapa kamu beri nama seperti itu? Lihat akibat dari nama tersebut, anakmu tertatih-tatih menjalani kehidupan dan pertanyaan sebagainya.......)

Menjadi orangtua itu tidak mudah,
  • Harus menafkahi keluarga, (makan, kesehatan, pendidikan, dll)
  • Memberi nama anak yang berarti baik dan berunsur positif, 
  • Menikahkan anak,
  • Memberikan contoh kepada anak, BUKAN sekedar menyuruh,
  • Sang suami harus memberi pengertian-perhatian eksta pada istri, 
  • Sang istri harus support suami, 
  • Mengelola emosi, 
  • Terutama bagi ibu harus menjaga ucapan dan sumpah, terlebih saat marah (karena ucapan itu, jadi doa bagi anak dan keluarga)
  • Dsb

Sebuah nama, berperan sangat amat penting dalam mendampingi kehidupan seseorang,

Nama yang memiliki arti baik dan unsur positif, bisa membuat orangnya jadi bintang dan hidup kecukupan
Nama yang memiliki arti buruk tapi unsurnya negatif, membuat orangnya tertatih-tatih dalam menjalani kehidupan

Kalau begitu, kamu setuju? kalau penulis bilang:
Orangtua yang (dengan sengaja atau tidak tau) memberikan nama buruk/negatif kepada anaknya
Mendoakan kehidupan buruk untuk anaknya......


"Nama kamu = Identitasmu = Doa Orangtua = Gambar perjalanan masa depanmu"
Harap ini bisa membantumu



Referensi arti nama yang baik: Ramalanartinama.com
Referensi nama berunsur positif: Arkand.com

Monday, September 22, 2014

Sebagian besar muslim, kemungkinan besar pernah menjalani amalan tertentu yang mengharuskan membaca/berdzikir dengan jumlah tertentu sampai kadang, jumlahnya tak masuk akal...

Apakah harus?
Kenapa harus?
Apa alasannya?
Puasa ada alasan ilmiahnya,
Sholat dan wudhu ada alasan ilmiah,
Rupanya dzikir dengan hitungan/jumlah tertentu ada alasan ilmiahnya!

>>>
Dalam keadaan pikiran normal (istilahnya; dalam kondisi Beta) manusia akan percaya, menjadi dan atau melakukan sesuatu setelah 200X mendengarkan.

Contoh:
Kalau seorang anak diejek/dikatai/dicemooh oleh orangtuanya atau gurunya atau temannya dengan kata-kata: Bodoh (dan sejenisnya) maka anak tersebut akan benar-benar menjadi bodoh. (baik dalam satu hal atau beberapa hal) Apalagi kalau yang mencemooh itu ibunya sendiri. Karena doa ibu itu tak tertolak.
Sedangkan, setiap ucapan adalah doa. Maka bijaklah dalam berbicara.

Dan dalam keadaan pikiran (Alpha), manusia perlu 50X mendengarkan

Dan dalam keadaan pikiran (Tetha), hanya perlu 10X mendengarkan,
Kondisi pikiran tetha adalah saat dimana manusia tenang seperti: Saat serius nonton TV dan saat pertama kamu bangun pagi terutama bagi yang muslim adalah waktu dimana sholat tahajud jam 3 sampai subuh.
>Jadi buat orangtua yang ingin anaknya lebih rajin, bersih, gesit, atau bahkan cerdas dan patuh dengan perintah/nasehat baik orangtua, maka sambil membangunkan anak dipagi hari, atau saat anak serius nonton kartun/film katakan:
(contoh:) "Nak, ayah/ibu sayang kamu, kamu bisa ya; jadi anak yang lebih cerdas dan patuhi nasehat ayah/ibu"
Tapi, kenyataannya: Kebanyakan orangtua membangunkan anak dengan kasar seperti (hei pemala* bangun! atau dasar anak bande* suruh bangun male* banget! dan sejenisnya) Tolong ganti itu!!

>>>
Jadi, bagi muslim yang imannya masih lemah, atau masih mudah goyah. Dia perlu "diyakinkan" dengan dzikiran dengan jumlah banyak (seperti sugesti)
Contoh:
Kalau kamu ingin kaya raya, kemungkinan kamu akan baca: Yaa Ghoniyyu (artinya: Sifat Tuhan yang Maha Kaya). Coba saja kamu ucapkan Tuhan Maha Kaya berkali-kali, Maka kamu akan tersugesti bahwa Tuhan yang Maha kaya pasti bisa membantu keuanganmu (kira-kira begitu).
Termasuk anak-anak/ibu-ibu yang suka nonton sinetron/FTV yang sering nangis atau drama, maka jangan heran kalau anak/ibu tersebut jadi suka mendramatisir keadaan atau mentalnya jadi lemah dan gampang nangis...
Sebagai alternatif dan tidak membuang banyak waktu, daripada kamu membaca 1000X atau 100.000X dalam waktu semalam atau sebulan. Maka kamu bisa memangkasnya dengan hanya membacanya saat baru bangun pagi atau saat sholat tahajud, saat pikiranmu tenang dan hatimu damai.
(Toh dzikir-kan tidak wajib)


Semoga Membantu

Tuesday, September 16, 2014

Islam Tidak Mengajarkan Kerusakan dan Justru setiap muslim harus menjaga keharmonisan untuk menyebarkan Kebaikan Untuk Semesta (Rahmnatan Lil Alamiin),
Bagaimana Islam mengajarkan/mendukung kekerasan? Sementara minum bir/alkohol saja sangat dilarang... 

Saya tak peduli itu pasukan dari negara mana, saya justru tertarik; mengapa mereka menggunakan bendera hitam?

Anda mungkin tak begitu peduli dengan perang yang dilakukan Israel ataupun makar Yahudi dan Amerika tentang "New World Order".
Tapi, saya rasa anda akan terpikir kalau ternyata perang terbaru didunia ini, yaitu tentang ISIS. Adalah tanda bahwa alam semesta akan berakhir.

Mungkinkah mereka pasukan berbendera hitam yang disebut Rosulullah Muhammad dalam hadistnya?
Jika iya, seberapa dekatkah alam semesta ini mendekati ahkirnya???

Saya rasa sebenarnya, umur itu ditangan manusia.
Buktinya? Ada saja orang yang memilih bunuh diri, baik karena stress atau teror.
Begitu juga dengan alam semesta ini, manusia memilih untuk berperang; baik itu demi harga diri, nama baik, kekayaan alam atau alasan lain. Dan memang begitulah manusia sudah tertulis (dikehendaki) demikian di buku takdir.

Tapi, seperti apa kehidupan di masa mendatang?
Apa lebih baik atau lebih buruk, atau terlihat baik yang sebenarnya suram???
Pernah terpikir, seperti apa kehidupan anak-anak dan cucu kita nanti?


Dan terakhir, jika benar dunia ini akan berakhir,
Apa yang sudah anda persiapkan?
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Promoted Content

Contact us

Name

Email *

Message *