Friday, August 30, 2013

Kita sering mendengar:
"Surga yang di Akherat itu tak pernah terlintas di hati dan pikiran manusia sebelumnya, dan tak pernah di lihat oleh mata sebelumnya".
Kalau saya membandingkan dengan Harapan/Keinginan kita dibeberapa minggu atau tahun mendatang, mungkin ada "hubungan darahnya"

Saat kita Menghkayalkan atau memimpikan suatu hal, terkadang itu malah terjadi tidak sesuai harapan dan kalkulasi kita.
Atau saat kita fokus dengan uang atau suatu hal, justru seolah uang ataupun hal penting itu menjauh dari kita...???

Terkadang, saat kita berdoa denga pasrah atau saat kita mengucapkan sesuatu; tapi kita mengucapkannya dengan "santai" tanpa beban,bahkan terkesan "iseng" ataupun setelah kita mengucapkannya kita tidak begitu mempedulikan ucapan/doa kita,
Namun, hal yang kita ucapkan tersebut benar-benar terjadi!!! diluar dugaan kita, tanpa kita membayangkan sebelumnya...
Atau saat kita melakukan sesuatu atas dasar ikhlas alias tanpa beban, tanpa berkhayal apapun. hasilnya malah "lebih baik" dari pikiran atau dugaan kita sebelumnya.

Seperti ada kaitannya dengan "Surga tak pernah terbayang sebelumnya"

Bukankah kalau sesuatu itu terjadi sesuai dengan dugaan dan harapan kita atau kalkulasi kita, justru melemahkan/mengesampingkan kepercayaan bahwa: Tuhan Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Kalau begini, Mari kita belajar, bekerja dan berkarya dengan Ikhlas untuk menjadikan pribadi ini berarti bagi kehidupan.

Bagaimana dengan anda???

Wednesday, August 14, 2013

Dalam kehidupan ini, selalu ada yang spesial dari setiap orang, karena setiap orang memainkan perannya masing-masing yang membuat dunia ini menjadi harmoni.
Maka hindari mudah menjelek-jelekkan oranglain...

Musim Tahun Ajaran Baru telah dimulai,
Suatu dilema ketika orang-tua memaksa anaknya untuk masuk pada bidang tertentu.
Lebih dilema lagi ketika sang anak ingin masuk pada bidang pilihannya. namun, orang-tua tak ada biaya.
Tapi, Sangat dilema ketika anak lulusan SMA/sederajat; bingung memilih bidang/jurusan apa kuliahnya...

Saat di Sekolah, kita senang sekali saat masuk kategori kelas A, karena tergolong lebih pintar dari kelas B atau kelas C.
Namun sangat prestisius ketika menjadi anak IPA, karena "terasa" lebih "berisi otaknya" di banding anak kelas IPS.

Hohoho, tentu saja orang-tua tak bisa dan tak boleh memaksakan keinginannya alias "impian tertundanya" kepada anak untuk masuk di bidang/jurusan tertentu dengan klasik seperti: tak ada biaya, atau biar gampang dapet kerja, atau lainnya...
Karena anda bukanlah Raja/Ratu yang menginginkan anak anda mengerti hubungan Internasional untuk menjadi pewaris tahta Kerajaan, lalu memasukkan anak ke Jurusan Hubungan International.
Karena anda bukanlah Presiden/Perdana menteri yang menginginkan anak anda bisa menjaga kedaulatan bangsa, lalu memasukkan anak anda ke Sekolah Militer untuk menjadi Pasukan Elit.

Orang-tua sebaiknya jeli melihat bakat anaknya;
   Kalau anak suka main game, bisa jadi di masa depan dia jadi pembuat game atau setidaknya jadi pengusaha penyewaan game (seperti TimeZone)...
   Kalau anak tulisannya jelek, tapi gambarnya bagus, bisa jadi di masa depan dia jadi Arsitek atau Animator Film atau setidaknya Desain Grafis...
   Kalau nilai Matematika anak rendah, tapi Analisanya oke, bisa jadi di masa depan dia jadi Menteri atau Ekonom atau Pejabat Bank Indonesia atau setidaknya jadi Akuntan...
   Kalau nilai pelajaran Matematika, Bahasa, IPA, IPS semuanya rendah, tapi suara dan maen musiknya oke, bisa jadi dia di masa depan jadi penyanyi terkenal/internasional atau pembuat lagu terbaik...
Dan sebagainya... (Para Orang-tua bisa membaca buku pengembangan diri atau menyewa konsultan).

SMK/sederajat baik untuk penyerapan tenaga kerja siap pakai tanpa harus belajar Diploma/Sarjana, disamping itu anak-anak lulusan ini mudah menyerap materi pelatihan kerja/panduan kerja perusahaan.
IPA atau IPS itu sama-sama baik;
Ilmu Pengetahuan Alam tentang mengelola Alam sampai menggunakan Sumber Daya Alam, Tapi....
Tanpa Ilmu Pengetahuan Sosial, Proyek Sumber Daya Alam tak ada pendanaan yang baik, tanpa anak IPS, anak IPA tak tahu bagaimana mencegah dan mengatasi konflik/demo penolakan masyarakat atas rencana-pengelolaan Sumber Daya Alam.
Dan Sebagainya...

Kami Percaya Tuhan itu Maha Adil,
Segalanya tercipta dan berjalan secara Seimbang.

Dirgahayu Indonesiaku (ke-68)
Wujudkan Merdeka yang Sempurna.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Promoted Content

Contact us

Name

Email *

Message *