Thursday, April 3, 2014

Sebelumnya mungkin kita perlu membaca artikel ini klik>>>baca

Kita menyadari betul bahwa pendidikan di Indonesia ini masih jauh dari kata baik.
Walau begitu, kita tak bisa hanya berharap kebaikan pemerintah untuk merubah pendidikan lebih baik, mungkin pemerintah masih sibuk dengan pencitraan atau menanggulangi hutang atau menanggulangi neraca perdagangan dan yang pastinya berhubungan dengan "hajat" banyak orang.

CUKUP, CUKUP dan CUKUP kita menyalahkan keadaan ataupun pemerintah,
Bukankah kita sendiri yang akan bertanggung jawab atas nasib kita?
BUKAN orangtua, BUKAN oranglain, BUKAN guru dan BUKAN pemerintah juga.


Anak-anak memerlukan cinta dan kepercayaan dari kita (orangtua dan guru) BUKAN untuk diperintah.
Kalau mau menyuruh/memerintah, carilah pembantu rumah tangga!!!

Sebaiknya kita ajarkan kepada anak anak dan remaja mulai dari hal-hal yang mendasar.
Baik kita sebagai orangtua, guru atau keluarga:

- Beritahu dan contohkan anak untuk mengenal Tuhannya
- Beritahu anak dan contohkan untuk percaya atas mimpinya
- Beritahu dan contohkan anak untuk berani
- Beritahu dan contohkan anak untuk berkata jujur
- Beritahu dan contohkan anak untuk berbicara santun dan berbicara positif
- Beritahu dan contohkan anak percaya diri
- Beritahu dan contohkan kepada anak untuk bertanggung jawab
- Beritahu dan contohkan kepada anak untuk mendengarkan
- Beritahu dan contohkan anak untuk terimakasih
- Beritahu dan contohkan anak untuk memaafkan
- Beritahu anak dan contohkan budaya membaca
- Beritahu anak dan contohkan budaya tertib
- Beritahu anak dan contohkan budaya bersih
- Beritahu dan contohkan kepada anak untuk memiliki kebiasaan sehat
- Beritahu dan contohkan kepada anak untuk memiliki pikiran positif dan berkepribadian positif
- Berikan anak dan contohkan kepada anak-anak kita tentang cinta dan kasing-sayang (seperti: pengakuan buat anak laki-laki dan perhatian buat anak perempuan, pelukan hangat dan ciuman sayang di kening sebelum tidur, dll)
- Beritahu anak dan contohkan untuk membuang sampah pada tong/bak sampah atau membakarnya
- Beritahu anak dan contohkan tentang kebersihan dan kerapihan
- Beritahu anak bahwa alat vital itu tak boleh dilihat dan tak boleh dipegang oleh siapapun selain dirinya, orangtua dan dokter ahli. Karena anak tak akan tau kalau tangan oranglain kotor dan bisa menularkan kuman penyakit.
- Beritahu dan contohkan anak untuk bederma/bersedekah, membayar zakat dan berkurban
- Beritahu anak untuk tidak berbicara serius atau lama kepada orang yang belum dikenal, bicara/menjawab seperlunya lalu menjauh serta menolak diberi tumpangan dari orang tak dikenal
- Beritahu anak untuk tidak memberitahu alamat rumah atau alamat perumahan atau alamat apartemen atau asal  kampung atau alamat tinggal kepada orang yang belum dikenal dan cukup beritahu nama kota atau kecamatan saja.
- Jika mendengar anak berkata negatif/kasar yang mungkin saja dia mendengar dari lingkungan dan teman-temannya, beritahu dia bahwa ucapan itu buruk (hindari mengatakan itu tidak baik, langsung saja katakan itu buruk) dan bahwa ucapan itu doa dan doa itu akan dikabulkan Tuhan. 
Jika sebagai remaja atau anak-anak kamu membaca ini sendiri, jadilah contoh untuk teman-teman dan lingkungan sekitarmu, walaupun orangtua/guru berperilaku buruk, jadikan itu pelajaran bahwa kamu harus lebih baik dari guru, teman-teman, orangtua, paman atau kakek-nenekmu dan lebih baik dikeluargamu atau lingkunganmu.


Selamat datang di dunia yang lebih baik.

Wednesday, April 2, 2014

Wajar jika manusia selalu merasa kurang
Wajar jika kita temui/dengar pengendara dengan alasan buru-buru
Wajar kalau kita mendengar/mengucapkan kata: cepat! atau buruan! atau cepetan!

Karena:

"Manusia diciptakan berkeluh kesah dan tergesa-gesa"
Kita hidup dengan ego kita masing-masing,
Belajar dari pengalaman "jatuh"
Dan terus penasaran dengan impian kita.

Kita sebagai manusia boleh saja senang sebagai makhluk paling sempurna di muka bumi,
Tapi sadarlah kita tak sendiri di dunia ini.
 

Dunia ini unik;

Satu saat kita berpikir telah menemukan kunci dunia dan menggapai kebaikan itu mudah,
Satu saat kita berpikir; mengapa keburukan dan kesediahan tak segera berlalu...

Terkadang kita berharap malam yang panjang tanpa siang karena kekhawatiran kita saat siang hari,
Sebagian kita dengan sesuatu yang penting berharap malam segera berlalu menjadi siang.

Cinta, Harapan, Alam semesta, Pengorbanan, Kepastian semuanya adalah Misteri kehidupan
Semua itu tentang RASA

Dan satu-satunya yang pasti di dunia ini adalah Kepastian itu sendiri...
Pernahkah kita berpikir mengapa kita menjadi manusia, mengapa kita rupawan, mengapa kita buruk rupa
Mengapa kita berharap...

YESTERDEY IS A MEMORY
TOMORROW IS A MISTERY
TODAY IS A GIFT

Hari kemarin tinggal kenangan
Hari esok masih misteri yang kita tak tahu apa yang akan terjadi
Namun, sadarilah bahwa:
Hari ini adalah hadiah

Jadi kita sebaiknya mulai bersyukur.
Tak ada manusia sempurna
Yang sempurna hanyalah Tuhan yang Maha Kuasa/

Mari kita mulai hari ini dengan falsafah agung:
Di dalam diri manusia itu ada segumpal darah, jika segumpal darah itu baik maka semuanya akan ikut baik dan sebaliknya. Dan segumpal darah itu sering kita sebut sebagai HEART-HATI.

Tuesday, April 1, 2014

Para remaja sekarang suka sekali bermain game.
Banyak juga orang dewasa yang suka bermain game, untuk menghilangkan penat dan lelah pekerjaan dan terkadang juga merebutkan hadiah.

Memang menyenangkan saat bermain game apalagi bagi anak-anak
Dan sebaiknya kita tak langsung melarang anak bermain game, kecuali kalau sampai berlebihan sampai tak mau makan atau tak mau tidur.

Siapa bilang bermain game hanya main-main?
Beberapa manfaat saat bermain game:
- Kita bisa belajar dan mengerti bahasa inggris, mulai dari; start, play, pause, next, reloaded dan sebagainya...
- Kita bisa melatih ketangkasan, seperti game parkir mobil, arcade, RPG, petualangan dan sejenisnya...
- Kita bisa melatih kecerdasan otak, seperti game puzzle dan merangkai kata dan sejenisnya...
- Kita bisa belajar kerja tim seperti game pertempuran (walau agak berisik...)
Diluar itu semua, beberapa anak dan remaja kita yang terlihat maniak game, kita sebagai orangtua bisa mengarahkan mereka menjadi developer game, atau ikut kompetisi game yang berhadiah, atau sekolahkan mereka di progamming, design graphic dan visual effect (walaupun tak murah biayanya) atau hal lain yang mengarah positif.

Karena bagaimanapun belajar yang paling efektif adalah belajar sambil bermain. BUKAN hanya berurusan dengan kalkulasi dan menghapal!


Apa kita (para orangtua), masih akan melarang anak-anak dan remaja kita belajar dari game setelah mengetahui manfaatnya???
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Promoted Content

Contact us

Name

Email *

Message *