Friday, May 10, 2013

Kalau Anakmu suka berdusta; Mungkin, anda terlalu ketat mengevaluasi perbuatannya.

Kalau Anakmu tidak punya rasa percaya diri; Mungkin, anda tidak memberikan dorongan kepadanya.

Kalau Anakmu lemah dalam bicara; Mungkin, anda jarang mengajaknya berdialog.

Kalau Anakmu mencuri; Mungkin, anda tidak membiasakannya untuk memberi dan berkorban.

Kalau Anakmu pengecut; Mungkin, anda terlalu memberikan pembelaan kepadanya atau anda terlalu membanggakan "pangkat" anda kepadanya.

Kalau Anakmu tidak menghormati orang lain; Mungkin, anda tidak bicara dengan kelembutan kepadanya.

Kalau Anakmu selalu marah-marah; Mungkin, anda tidak memberikan pujian kepadanya atau anda dahulu terlalu keras padanya.

Kalau Anakmu pelit; Mungkin, anda tidak menyertakan anak dalam berbuat kebaikan.

Kalau Anakmu suka jahat kepada orang lain; Mungkin, anda sering kasar kepadanya.

Kalau Anakmu lemah; Mungkin, anda menggunakan ancaman dalam mendidiknya.

Kalau Anakmu cemburu; Mungkin, anda mencuekkannya.

Kalau Anakmu mengganggumu; Mungkin, anda tidak mencium atau memeluknya atau anda kurang perhatian...

Kalau Anakmu tidak mau patuh kepadamu; Mungkin, anda terlalu banyak permintaan atau anda dahulu tidak patuh terhadap ayah/ibu anda...

Kalau Anakmu cemberut; Mungkin, anda sibuk terhadap diri sendiri (laptop, BB, kerjaan, etc).
Anakmu adalah Amanah Titipan Tuhan dan memang kau pula yang "mengorder" dengan berdo'a tiap waktu dan bermimpi. dan kau melakukannya dengan penuh "nafsu membara"
Jadi, Anakmu itu HARUS kau Mulyakan, kau rawat dan didik dengan baik. Anak itu HARUS di didik dengan lemah lembut agar nantinya; Anak mengerti pengorbanan orang-tua...

(DR. Thariq al Habib)                                                 
Sumber: facebook.com/pages/BERANDA-KITA/153300751403292 dengan sedikit editan.

Kita sering sekali Berdo'a, terutama disaat-saat terjepit atau butuh...

Kita Juga sudah membaca hadist bahwa Allah Berfirman : "Mintalah kepadaKu, Niscaya AKU kabulkan"
Muncul Pertanyaan: Apakah itu dengan Syarat dan Ketentuan berlaku....? Tidak! ini bukan promo hadiah...

Dengan Berdo'a: Terkadang do'a kita tertangguhkan atau di ganti yang setara/lebih baik
Tertanguhkan berarti akan di balas suatu saat, ketika kita benar-benar membutuhkan atau di balas di Hari Akhir.
Diganti dengan yang setara atau lebih baik karena kita lebih membutuhkan hal lain dibanding do'a kita dan karena ALLAH Mengetahu sedang kita tidak mengetahui.
Disamping itu ada 3 unsur penting jika ingin do'a lekas terkabul:
1. Tidak Berdosa (Terutama Bohong dan atau Janji palsu).
2. Tidak Durhaka (terhadap ALLAH) contoh: menyuruh orang berbuat baik sedang kita tidak berbuat baik.
3. Sedang tidak memutuskan tali silaturahmi (Terutama kepada Keluarga yang masih ada ikatan darah dan Tetangga).
Diluar itu semua, kita juga telah dianjurkan oleh Rosulallah, Bahwa: kita tak boleh hanya berdo'a ketika sedang kesempitan atau butuh! Tapi, juga kita harus tetap berdo'a ketika kita senang, kecukupan dan berbahagia.


Salam Super.

Taqwa, sudah seharusnya menjadi bagian dari seorang Muslim dan selalu di ingatkan dalam setiap Khotbah Jumat...

Taqwa terdiri dari huruf : Ta' | Qof | Wawu | Ya'/Alif bengkok

Pendapat Imam Ghazali:  
Taqwa adalah membersihkan diri (membersihkan Hati)
Pendapat Imam Syafi'i: 
TAQWA;
Ta' adalah Tawadhu (Khusu')
Qof adalah Qonaah (Menerima apa adanya)
Wawu adalah Waro' (Memuliakan diri kepada Kebenaran)
Ya' adalah Ikhlas (Tidak berprasagka buruk dan Pasrah)  


Tuesday, May 7, 2013

Kita sebagai manusia memang sudah tahu bahwa: kita di lahirkan tanpa sehelai benangpun!
Hanya punya ALLAH dan Malaikat-Malaikatnya, (malaikatnya yaitu: Orangtua, Dokter/Bidan)

Sejatinya memang kita ini hanya numpang lewat, kita ini musafir yang ibaratnya; hanya berteduh sebentar di tengah oase gurun pasir. dan apa-apa yang kita miliki ini hanyalah titipan yang akan di minta lagi oleh Sang Pemilik...

Bisakah Berpikir/Merenung sejenak...

Jika saat ini ada orang yang butuh satu mata atau butuh satu tangan atau hanya butuh satu ginjal..., Kira-kira anda ingin menjual berapa?.....
Apakah Rp. 100 juta? atau Rp. 500 juta atau mungkin US$ 1 juta? atau berapa?.....

Belum lagi Orangtua sebagai Teman hidup dan Guru sebagai penuntun Jalan ke kehidupan selanjutnya, Belum lagi warisan yang begitu Mulia dan sangatlah Mahal:  Al-Quran dan Hadist sebagai pedoman hidup.

Renungkan lagi...

Seringkali terdengar "Emansipasi Wanita" atau "Kesetaraan Gender" padahal sebenarnya tak perlu, karena Islam telah memuliakan wanita, Jauuuuh sebelum slogan emansipasi itu di gembar-gemborkan...

Sangat di sayangkan jika seorang Pria menyakiti Pacar atau Kekasihnya padahal sang pria tersebut lahir dari Rahim wanita (Yaitu: Ibundanya)...
Sangat di sayangkan jika dalam suatu keluarga sampai harus bertengkar atau menyakiti atau bahkan bercerai... Apakah sang pria tidak ingat masa-masa saat pendekatan?

Cinta itu bukan menyerahkan keperawananmu (wahai wanita)...
Cinta itu tidak saling menyakiti.... Tapi, justru saling Pengertian yang tak perlu di ucapkan dengan kata...

Cinta itu Membangun, Penyemangat, Penambah, Memuliakan, Menghormati dan sejenisnya.... (dalam artian Positif) karena itulah Cinta TIDAK BUTA!

Ingatlah selalu Pesan dan Nasehat Rosul Muhammad sebagai kekasih ALLAH :
"Muliakanlah IBUMU, IBUMU, IBUMU. baru kemudian AYAHMU."
Terlihat jelas bahwa sebagai pria harus memuliakan/menghormati kekasihnya atau istrinya atau ibunda 3 kali lebih baik dari memuliakan/menghirmati ayah ataupun diri-sendiri.

Sangat di sayangkan banyak orang yang mengatasnamakan (Sunnah Rosul) dalam Pernikahan/Poligami, padahal, jika memang benar-benar niat menjalani sunnah Rosul;
   - bukankah Puasa Senin-Kamis juga sunnah rosul?
   - bukankah menyayagi dan menyantuni anak yatim & dhuafa juga sunnah rosul,
   - bahkan beliau dengan ikhlasnya menyuapi seorang pengemis yahudi tua(bukan hanya memberi makan saja...)
   - dan masihbanyak lagi..... Baca Al-qur'an, Bersedekah, Menjaga Lisan dan sebagainya....

Sekiranya kalau bisa, Jauhi mengatasnamakan Sunnah Rosul untuk memnuhi hawa nafsu belaka.....
Diluar itu semua, memang (benar, sangat benar) bahwa:

Sesuatu itu tergantung niatnya dan memang jarang orang bisa membaca hati orang lain......





(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Promoted Content

Contact us

Name

Email *

Message *