Tuesday, November 28, 2017

Manusia tempatnya salah dan lupa,
Jika terlalu sering lupa itu namanya disengaja.
Kata bang Rhoma... Hehehe

Dalam menjalani kehidupan, mungkin sebagian dari kita sering ataupun pernah terpikir, misalkan:

1. Saya selalu sholat tapi tetep aja saya tidak/belum terlindung dari kemungkaran dan perbuatan dosa.
2. Saya sering berbuat baik, tapi kok hidup saya belum baik-baik juga.
3. Saya sering baca Al-Qur'an sering belajar tapi kok yah rasanya bejatnya saya makin menjadi....

Betul, prinsip hidup orang berbeda-beda tergantung watak atau karakter dan atau pengaruh lingkunannya. Namun kita bisa selalu kembali kepada kearifan lokal ataupun kata pepatah dan termasuk Al-Qur'an beserta Al-Hadist itu sendiri.

Mengikuti kearifan lokal bukan berarti kuno atau tidak gaul ataupun percaya tahayul, semua ada sejarahnya dan para orangtua dahulu, mereka rela berbagi pengalaman agar kita yang sekarang ini tidak melakukan kesalahan yang sama.

"Karena tidak akan cukup umur kita untuk melakukan semua kesalahan itu,"

Jadi, ibarat pepatah dari sebuah cerita:

"Bahwa seorang ayah menyuruh anaknya mengambil air disungai dengan keranjang kotor, berkali-kali anak itu mencoba mendapatkan air, berkali-kali pula anak itu tidak mendapatkannya, semakin cepat dia berlari semakin cepat pula air itu habis menetes. Hingga anak itu mengeluh kepada ayahnya; Mengapa ayah menyuruh saya melakukan ini, padahal jelas-jelas kita tak akan pernah mendapatkan air dengan keranjang yang penuh dengan lubang-lubang???
Nak, coba kamu lihat keranjang itu, bukankah tadi awalnya kotor? Sekarang perhatikan lagi, apakah masih kotor?"

Maka, dengan begitu dalam pribadi tiap orang, ada yang kesalahanya mudah dibersihkan, ada yang perlu berkali-kali dibersihkan. 
Lalu jika sangat kotor, harus berapa kali membersihkannya? Tak ada yang tau, lakukan saja, nikmati keluh kesahmu selama menjalankannya,

Jika kita terus berbuat baik walaupun secara bersamaan kita juga berbuat lebih kotor, toh pada akhirnya akan sampai pada suatu waktu dimana kita betul-betul menjadi bersih (walau hanya satu sisi). Hingga perasaan dan ego untuk berbuat kotor itu tadi betul-betul menghilang.


Selamat berjuang!
Kamu pasti bisa!!

Monday, April 10, 2017

Kyai, Ustadz, Habib,
Beliau-beliau ini diseluruh jagat nusantara bahkan dunia, adalah Ulama, orang yang berilmu,
Bukan sekedar ilmu tapi juga ngelmuni (menjalankan, mempraktekan) dan mendayagunakan bukan malah memperjual-belikan!

Kalau kamu bertanya-tanya; Kenapa ada yang istrinya tiga, ada yang terlihat kaya raya, ada yang biasa saja dan sebagainya, macam-macam, ada saja... ... ...

Nah, kembali lagi, seperti sabda Rosululloh Muhammad,
Al-Ulama warosatul Anbiya, Ulama adalah pewaris para nabi.
Bukan pewaris nabi (maksudnya nabi Muhammad saja), tapi para nabi.....(semua nabi dan rosul)!!!

Ada berapa nabi dan rosul Allah??
Ada 24000 Nabi dan 313 Rosul !!
Jeng Jeng Jeng... ... ...

Sifat dan mukjizat para nabi dan rosul tersebut jelas beda-beda!
Maka dari itu jangan heran kalau ada pemberitaan di TV, Internet ataupun gosip kampung, bahwa ustadz ini begitu, kyai ini tersangkut itu, habib itu wah, dan macam-macam lainnya,

Kalau pas kamu lihat ada ustadz penceramah baru terkenal atau Habib atau Kyai, kemana-kemana naik mobil Mercy, BMW, Alphard ataupun Pajero, lalu bisa ke mekkah berkali-kali,
Itu kebetulan aja dapat "trah" jalur/kemiripan dengan dakwahnya nabi Sulaiman, lagi kebagian enaknya ustadz tersebut,

Kalau dilingkungan kamu ada ustadz atau kyai yang dari dulu banget sampai sekarang kamu dengar tuh gosip, beliau muridnya itu-itu aja dan rumahnya biasa aja,
Itu kebetulan aja beliau dapet "trahnya" nabi Nuh (misalkan).

Atau ada ustadz/habib yang kelihatannya (menurut kamu) hidupnya susah, kemana-mana naik motor tua. Itu kebetulan aja beliau kebagian "trah" nabi Ayyub.

Dan sebagainya,
Bayangkan ada 24000 dan 313 jenis kepribadian dan jatah menjalani hidup yang berbeda, begitu pula dengan ustadz-ustadz, para Kyai dan para Habib, mulai dai yang terkenal, yang ganteng, pesantrennya luas, yang cantik, yang gaul, yang kaya-raya, yang pengawalnya banyak, bisnisnya menggurita, yang poligami, yang mata duitan, yang ikhlas, yang kesandung kasus, yang sombong, yang biasa aja dan lain sebagainya....


Sudah bagiannya masing-masing,
Cara melewati ujiannya juga masing-masing,

Friday, April 7, 2017

Kebanyakan kita jadi tuhan ke-41
Kenapa?

Menyambut bulan Ramadhan tahun 2017, saya persembahkan artikel kontroversi atau mungkin tidak masuk akal.. .. .. 


Pada hakikatnya;
Puasa dibulan Ramadhan itu ajang untuk mendekatkan diri kepada Allah, namun  iblis membuat tipu daya dengan membuat dirimu sibuk akan urusan dunia dengan semua hal dipermudah hingga pikiranmu terpedaya bahwa semua ini #BerkahRamadhan (bulan penuh berkah).

Padahal... 
Tujuan iblis agar kamu lalai untuk memperbanyak amal kebaikan dan ibadah dibulan suci ini untuk menjadikan diri ini fitrah, bersih, dan menang saat lebaran tiba.

Coba lihat sekitar,
- Dagangan apapun laku keras,
- Usaha apapun lancar jaya,
- Kerjaan apapun enteng dirasa,

Sampai kamu berkesan bahwa ini berkah, padahal kamu sedang digiring oleh iblis untuk lalai,
Begitu lelahnya kamu berdagang melayani pembeli, begitu kerasnya kamu bekerja sampai kaki rasanya lemas untuk berdiri sholat, hati rasanya malas ingin badan ini rehat sebentar...
Sampai akhirnya adzan magrib berkumandang dan kamu hanya merasakan lapar dan dahaga saja....

Kamu sibuk mengatur,
Untuk pelanggan ini, deadline kerjaan itu, target bonus lebaran, nanti beli ini-itu, siap ini-itu, hingga tak tersadar bahwa kamu menyiksa diri kamu sendiri,
KECUALI
Kamu niatkan kerjaan itu ibadah, usaha dagangmu sebagai ibadah

Tidak! Tidak ada yang salah dengan mengatur jadwal ataupun rutinitas harian maupun target pencapaian. Hanya saja kamu perlu sadar satu hal, bahwa kamu perlu menikmati hidup,

Dengarkan suara alam,
Ikuti instingmu,
Lakukan yang bisa kamu lakukan, biarlah Tuhan bantu kamu atas hal-hal yang tidak bisa kamu lakukan.

Halo semuanya, sekian lama tak update blog ini karena prioritas pekerjaan dan kuliah, pada akhirnya passion tetaplah menjadi passion saya untuk berbagi...
Baiklah, catatan ini dimulai... ... ...

... 

..

Saya kira sudah banyak dari kita bahkan setidaknya sekali dalam hidup kamu berpikir; "Kok bisa yah dia miskin, kok bisa yah dia sukses, padahal sama-sama makan nasi, bahkan pernah satu sekolah kok dia bisa lebih mampu hidupnya???"

Kehidupan ini tak lepas dari yang namanya ujian, tak peduli kamu keturunan asia, eropa ataupun lainnya dan tak peduli apapun agama/keyakinan yang kamu pegang teguh. Semuanya dapat porsi masing-masing ujian hidupnya.

Saya pernah ditanya: Kamu percaya gak kalau kita berhasil melewati ujian/cobaan hidup, mungkinkah hasilnya akan luar biasa? Mulai jadi orang bener, karirnya bagus, pokoke hidupnya sukses lah...

Sangat amat percaya! Saya jawab.

Seperti layaknya ujian sekolah/kuliah, baik itu UAS, UTS, UN, UNBK, SNMPTN, SBMPTN, Ujian Saringan Masuk, Ujian Seleksi, dan sejenisnya...Betul bahwa ujian-ujian diatas tidak bisa memproyeksikan dan atau tidak bisa dijadikan tolok ukur kecerdasan seseorang, TAPI... ... ... Ada sebuah pesan dari para pendahulu bangsa yang menerapkan hal tersebut, bahwa:
Ujian hidup itu seperti ujian sekolah, kamu gak bisa hanya dengan bersabar saja lalu tiba-tiba kertas jawaban kamu terselesaikan otomatis (kata orang jawa: ujug-ujug alias tiba-tiba).Perlu usaha/ikhtiar/mencoba dan ada batas waktunya! Sesuai dengan kapasitas pribadi masing-masing.Bahwa "Tuhan tidak akan menguji hambanya melebihi dari batas kemampuan"

Jadi, saya pikir ada 2 jenis manusia dalam hidup ini:

Pertama, orang makmur hidupnya karena dia berhasil melewati ujian-ujian dengan baik dan orang makmur yang memang dia itu sedang diuji.

Kedua, orang yang hidupnya kekurangan karena dia gagal melewati ujian-ujian hidup dan orang kekurangan yang memang dia itu sedang diuji.


Jadi; ojo dumeh, ojo rumongso, jangan sombong, dan jangan merasa aman.
Dari siapa? Dari yang punya hidup; Tuhan kamu, juga Tuhan saya,
Tuhan semesta alam, yang maha pengasih dan maha penyayang. 

Thursday, September 8, 2016

Separah-parahnya macet pasti terurai juga,
Pernahkah kamu mengalami macet atau melihat kemacetan, tapi (katakan) 3 jam atau sehari kemudian lancar....

Pernahkan terpikir, mobil dan motor semakin banyak, begitu pula yang beli makin banyak!

Macet hanya masalah emosi dan ego yang tidak ter-manage dengan baik, entah itu terburu-buru suatu urusan atau memang sedang capek hati (kesel, sedih, ataupun broken home, dsb). Tapi pasti terurai kok, nanti juga lancar lagi...


Bagaimana caranya meningkatkan pendapatan pemerintah dengan memeras rakyat, TAPI masyarakat yang di-peras merasa baik-baik saja ataupun merasa terbantu???

- Lemparkan isu
- Buat gagasan
- Terapkan aturan

# Bagaimana agar produsen lampu dan helm omsetnya naik? Atau dengan bahasa yang beradab: Untuk membuka lapangan kerja produsen lampu dan helm...?
Sebarkan isu keselamatan berkendara kemudian terapkan aturannya.

# Bagaimana agar pendapatan daerah/negara naik?
Sebarkan isu kemacetan parah lalu terapkan peraturan 3 in 1, ERP, Pajak progressif, Nomer plat ganjil-genap daaaaan terus akan bertambah/berganti dengan peraturan baru...

# Bagaimana menaikkan keuntungan penjualan BBM dan Gas?
Sebarkan isu cadangan minyak bumi langka/sedikit, lalu naik cetak ke berita nasional isu pemanasan bumi dan BBM Impor, Setelah itu naikkan harganya!
(Ini wajar, namanya juga orang dagang)

# Bagaimana cara pemerintah, bayar utang luar negeri cepat lunas dan banyak membangun??
Tayang di berita nasional bahwa rakyat itu pemboros tak tau diri.
Buat gagasan pembangunan nasional dan macam-macam, kemudian
Hapus subsidi!
Waupun akhirnya tetap nambah utang juga!


###PERTANYAANNYA?
Apa itu salah? Tentu tidak,
Kita hanya mengikuti sistem, dengan sistem, masyarakat jadi teratur walaupun tidak semua jadi tertib!!

#Logikanya:
Sama seperti kasus motor yang kempes ban di parkiran (misalnya),
Kempeskan beberapa ban motor, lalu kamu nongkrong saja di pintu keluar atau di gang sebelah, dengan modal kompresor angin.
#MasalahSelesai Walau yang punya motor akan dan pasti menggerutu bahkan sampai sumpah serapah!!
Anda pilih isi angin Rp. 5Ribu atau dorong motor?

#Kemudian kamu merenung dan berpikir....
Padahal pemerintah sudah menaikkan pajak, memberi batasan sampai mencabut subsidi, kok rasanya di daerah saya pembangunan fasilitas umum belum kelihatan yah?
#Logikanya sama seperti kita perorangan,
Saat gaji/pendapatan kita naik, keinginan kita jadi tambah banyak, makanan sehari hari pilih yang enak-enak, jajan pilih yang mahal, ambil cicilan macam-macam, sampai lupa ternyata gajian masih 20 hari lagi!!
Begitu juga pemerintah termasuk sektor usaha; Mulai dari kenaikan gaji, tambah fasilitas ini dan itu, tambah lagi gaji ke-13, tambah lagi mobil operasional yang mewah dan sebagainya...

Friday, August 12, 2016


There is some parts of story says:

The East and West of this planet is betwen on hands the Angel of Death !

Like a table on us, we can reach and doing something and anything on the table in front of us, that the Angel of Death has authority with easy to take a soul or lots of soul in one time !

His body bound in 70.000 chains and every chain is about 1000 years travel time,
And the other Angels not closed to him, they dont know his place, they dont hear his voice, they dont know his condition, they dont know where his goes to. . .


When GOD create him,
God says to all Angels to come closer and look to him, and when they closed, GOD says to Angel of Death:
"Fly above they all, spread all your wings and open all your eyes, all of them" 


When all the Angels looks to him, they all fainted about 1000 years. . .

=====
In book of Suluki:

Angel of Death has 70.000 legs, and 4000 wings, which his body there is lots of eyes and lips, and thats is for every face in this planet is on Angel of Death body, and when its someone death, that face is gone. . .



#Are_You_Ready with your Destiny?
Use this hastag (#) on your social media accounts.

Thank you,
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Promoted Content

Contact us

Name

Email *

Message *